"Intinya adalah untuk memicu respons lari-atau-berperang yang luar biasa untuk mengalami banjir (hormon) adrenalin, endorfin dan dopamin, tetapi dalam ruang yang benar-benar aman," ujarnya, seperti dilansir dari The Atlantic, 31 Oktober 2013.
Untuk diketahui, hormon adrenalin mempertajam fokus mental kita agar dapat berpikir lebih cepat, mengurangi kemampuan tubuh untuk merasakan rasa sakit dan meningkatkan kekuatan untuk sementara waktu.
Sementara itu, endorfin dapat mengurangi rasa stres dan sakit, dan dopamin yang dikenal sebagai ""hormon bahagia" terlibat dalam sistem penghargaan, motivasi, memori dan atensi.
Dr Kerr juga berkata bahwa banyak orang suka situasi menakutkan karena ketika berakhir, itu membuat mereka merasa lebih percaya diri telah berhasil menyelesaikannya.
Hal-hal inilah yang membuat para pakar merekomendasikan membaca cerita horor, menonton film horor atau masuk ke rumah hantu; meskipun Anda bukan penggemar berat genre horor.
Meski demikian, mereka juga menyarankan untuk memulainya dari yang tidak terlalu menakutkan dulu.
Clasen menyebutnya sebagai latihan untuk mekanisme perlindungan diri terhadap rasa takut.
Dr Kerr pun mengatakan, aku pernah berbicara dengan begitu banyak orang yang tidak akan pernah masuk ke rumah hantu karena mereka pernah mengalaminya saat masih kecil dan malah trauma.
"(Ini karena) zat-zat kimia yang dilepaskan selama perang-atau-lari bisa bekerja seperti lem yang membangun memori kuat mengenai pengalaman menakutkan.
Jika Anda terlalu muda untuk tahu bahwa monster-monster itu bohongan, pengalaman masuk rumah hantu bisa jadi trauma yang tidak bisa dilupakan," katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Alasan Baca KKN di Desa Penari Bermanfaat untuk Anda, Menurut Sains