Samirin melanjutkan, Sri Ningsih biasa bekerja menjual nasi yang berjarak dua kilometer dari rumahnya.
"Cukup disayangkan, jika memang persoalan keluarga yang seharusnya bisa diselesaikan dengan komunikasi," jelasnya.
Samirin menjelaskan, Sapto Widodo sebelum terkena penyakit stroke juga kerapkali mengantarkan istrinya berjualan nasi. Namun setelah sembuh, kesehariannya menemani anaknya (AW) sekira satu tahun lebih.
Nampak di rumah korban juga terdapat tulisan "DENGAN CARA BEGINI KAMU BEBAS SELINGKUH DENGAN ,,, SOPIR ,,, TANPA ADA HAMBATAN YANG MARAH" yang berada di dinding tengah dua kamar mandi rumah.
Sementara, Sri Ningsih masih dalam kondisi tak sadarkan diri di rumah orangtuanya yang berada persis di sebelah rumahnya.
Anak pertama korban juga enggan dimintai keterangan.
Kapolres Demak, AKBP Arief Bahtiar mengatakan Polres Demak tengah mendalami kasus tersebut.
Namun untuk sementara, penyelidikan ditunda karena masa berkabung.
"Karena diduga pelaku bunuh diri, sehingga penyelidikan dihentikan," jelasnya. (Tribunjateng/Moch Saifudin)