Derita Warga Desa Langgar Purbalingga, 5 Bulan Menunggu Suara Mesin Berharap Truk Pembawa Air Bersih

Penulis: khoirul muzaki
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Langgar Kejobong menanti bantuan air bersih

Mau tak mau, warga harus berusaha mendapatkan air bagaimanapun caranya, jika ingin bertahan hidup.

Sementara sumber mata air yang tersisa adanya di tempat nan jauh.

Medan menuju tempat itu pun tidak mudah dilewati, kecuali dengan berjalan kaki naik turun tebing.

Butuh perjuangan lebih karena mereka harus membawa beban ember atau jerigen berisi air.

Bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten pun tak datang setiap hari.

Jumlah bantuan pun terbatas, hingga banyak warga tak kebagian.

"Itupun antre,"katanya

Saat air langka dan permintaan masyarakat meningkat, di situ ada potensi bisnis yang menjanjikan bagi sebagian orang.

Setiap hari, mobil-mobil pembawa tangki air bersih berseliweran di desa.

Mereka pandai membaca peluang dengan menjajakan air bersih kepada warga yang membutuhkan.

Warga terpaksa membeli air itu seharga sekitar Rp 60 ribu per 1000 liter.

Menurut Sinah, air sejumlah itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga selama 3 atau 4 hari.

Kemarau menjadi memang musim paceklik bagi warga desa.

Matapencaharian warga yang rata-rata petani terganggu karena lahan mereka tak mendapatkan pasokan air.

Usaha mendapatkan pakan untuk ternak pun kian sulit karena banyak rumput mengering.

Halaman
123

Berita Terkini