TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Peristiwa kecelakaan bus Laju Prima yang terjadi Rabu malam, (7/11/2019) masih menyisakan trauma bagi para korban selamat.
Bahkan suasana mengerikan pasca kecelakaan juga masih mengiang di benak korban yang lolos dari maut.
Partinah (39) warga Magetan, Jawa Timur menceritakan untuk kejadian kecelakaan tidak tahu persis tapi waktu mau kecelakaan bus yang dinaiki oleng.
"Kita satu keluarga berjumlah 13 orang mau berpergian ke Jakarta,
• Satu Tewas dalam Kecelakaan Bus Laju Prima Vs Truk Tronton di Tol Batang Pemalang, Ini Kronologinya
• UPDATE : Kecelakaan KM 328 Tol Batang-Pekalongan, Inilah Nama Korban Yang Meninggal Dunia
• VIDEO Polisi Evakuasi Kecelakaan Bus VS Truk di Tol Pemalang - Batang
• Foto Berita: Evakuasi Kecelakaan Bus VS Truk di Tol Pemalang-Batang, 1 Penumpang Meninggal
Saya berangkat dari Magetan Jawa Timur mau menghadiri acara resepsi pernikahan saudara di Jakarta."
"Tiba-tiba saat berada wilayah Pekalongan, bus yang ditumpangi mau menyalip truk dari arah kanan.
Tapi, di jalur sisi kanan banyak kendaraan.
Lalu, pengemudi ambil ke kiri, kok tiba-tiba bus langsung bating setir dan kecelakaan terjadi," kata Partinah kepada Tribunjateng.com, Kamis, (7/11/2019) dini hari.
Menurutnya dalam kecelakaan ini ada satu keluarganya yang meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Mertua saya yang meninggal bernama Samidi (52) warga Rampelan RT 2 RW 1, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.
Bapak waktu itu duduk di samping kenet bus.
Saya dan keluarga yang lainnya menangis dan tidak tega melihat Beliau saat kecelakaan Itu terjadi."
"Posisi meninggal mertua saya tengkurap dengan luka di dada," ucapnya.
Akibat kecelakaan ini Partinah mengungkapkan acara menghadiri resepsi di Jakarta dibatalkan, karena semua keluarga pulang ke Magetan.
"Tidak jadi ke Jakarta mas, semua pulang ke Magetan.
Tadi dari PO bus mau mengantarkan ke rumah Magetan.
• UPDATE : 1 Penumpang Meninggal dalam Kecelakaan Bus Vs Truk di Tol Batang-Pemalang
• BREAKING NEWS: Kecelakaan Truk Tronton Vs Bus di Tol Batang-Pemalang, Polisi Masih Olah TKP
• Video Kesaksian Penumpang Bus Laju Prima VS Truk Tronton
Tapi, saya dan suaminya masih menunggu di RS untuk menunggu sopir ambulan yang mengantarkan ke Magetan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalulintas terjadi, antara truk tronton bernomor polisi B 9401 UYX dengan bus laju prima bernomor polisi B 7062 TGC di KM 328+400 Jalur B Tol Batang-Pemalang.
Kecelakaan ini memakan satu korban jiwa.
Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Ariakta Gagah Nugraha mengatakan dalam kecelakaan ini ada satu korban meninggal dunia.
"Korban meninggal dunia satu orang penumpang bus. Namanya Samidi (52) warga Rampelan RT 2 RW 1, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur," kata AKP Ariakta kepada Tribunjateng.com, Kamis, (7/11/2019) dini hari.
Menurutnya kronologi kejadian pada saat itu sopir bus yang dikemudikan lleh bernama Hamid Abdilah (43) warga Gedongan, RT 1 RW 2, Kecamatan Sidomukti, Kabupaten Salatiga, melaju dari arah Semarang menuju Jakarta berjalan dengan kecepatan kurang lebih 100 km/jam.
Sesampainya di lokasi kejadian, terdapat truk didepannya yang dikemudikan oleh Nur Cholis (40) warga Kendang sari RT 2 RW 5 Surabaya Jawa Timur.
"Mengetahui hal tersebut, pengemudi bus bermaksud pindah ke lajur kanan.
• Alasan Penyelenggara Konser MLTR Diminta Koordinasi dengan Imigrasi, Ini Kata Kepala Kantor Imigrasi
• Inilah Nama 4 Jenderal Polri yang Disebut-sebut Calon Kabareskrim Gantikan Idham Azis
Karena, ada kendaraan yang berada di sebelah kanan, bus kembali ke lajur kiri dan menabrak truk yang mengakibatkan truk terguling di lajur kiri."
"Bahkan, truk yang terguling tersebut menutupi setengah jalan. Tapi, alhamdulillah kedua sopir selamat," ungkapnya.
AKP Ariakta menambahkan bahwa semua korban kecelakaan baik meninggal dan luka-luka di bawa ke rumah sakit Siaga Medika Pemalang untuk diberikan pengobatan.
Tidak hanya itu, truk yang menutupi separoh jalan harus dievakuasi menggunakan crane.
"Butuh waktu 3 jam untuk mengangkat truk tronton tersebut. Penyebab kecelakaan diduga supir mengantuk," tambahnya. (*)