Quraish Shihab Kritik Perayaan Maulid Nabi yang Berlebihan, Ini Alasannya
Cendikiawan Quraish Shihab mengkritik keras perayaan Maulid Nabi yang diadakan secara berlebihan.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Cendikiawan Quraish Shihab mengkritik keras perayaan Maulid Nabi yang diadakan secara berlebihan.
TribunJateng.com, melihat pernyataan Quraish Shihab tersebut melalui akun Youtube Najwa Shihab dengan judul Merayakan Ulang Tahun dalam Islam (Part 1) | Shihab & Shihab yang diunggah pada Senin (19/11/18).
Saat itu Najwa Shihab menanyakan terkait sejak kapan Maulid Nabi diperingati.
Quraish Shihab lantas menjelaskan bahwa sejak rosul lahir, hal itu sudah dirayakan sebagai ucapan syukur.
"Ini bisa dijawab dengan 2 jawaban yang berbeda, kita bisa berkata bahwa Nabi SAW bersyukur dengan kelahiran beliau, cara beliau bersyukur dengan berpuasa pada hari senin, karena itu adalah hari kelahirannya, bukan hanya Rosulullah, Nabi Isa pun juga melakukan puasa di hari kelahirannya," ujar Quraish Shihab.
Quraish Shihab lantas menjelaskan terkait perayaan Maulid Nabi.
"kalau kita lihat perayaan-perayaan, ada aneka hiasan, itu baru dimulai pada zaman dinasti Abbasiyah pada pemerintahan Alhakim dia merayakan Maulid nabi dengan keluar dengan permaisurinya dengan pakaian yang indah, dari sini hingga sampai sekarang di Mesir membuat boneka dari manisan,sebagai peringatan sebagai pendidikan untuk anak-anak" kata Quraish Shihab.
Setelah itu, Quraish Shihab menceritakan perayaan Maulid Nabi di Sulawesi Selatan.
Quraish Shihab lantas menjelaskan bahwa Allah memerintahkan untuk bergembira merayakan Maulid.
Saat ditanya terkait perayaan, Quraish Shihab menjelaskan bahwa saat ini ada perkembangan yang membuat positif maupun negatif.
"Yang negatif kita tolak, di Mesir ada acara nyanyi-nyanyian, tari-tarian yang tidak dibenarkan, tapi inti dari perayaan maulid sebenarnya adalah memperkenalkan nabi Muhammad, karena anda tidak kenal maka anda tidak cinta," ujar Quraish Shihab.
Setelah itu, Quraish Shihab blak-blakan sering mengkritik perayaan Maulid Nabi yang sering berlebihan.
"Maaf saja saya sering mengkritik sehingga ada orang beranggapan bahwa saya tidak suka acara maulid, makan besar-besaran habis jutaan hingga belasan juta, padahal lingkungannya butuh klinik, butuh taman baca, itu lebih baik disalurkan daripada menghabiskan untuk perayaan berlebihan," ujarnya.
Saat ditanya Maulid Nabi adalah bidah, Quraish Shihab memberi penjelasan.
"Iya betul ada yang mengatakan, tapi ada hal yang bisa dipertemukan, kalau kita berkata Maulid adalah ibadah murni, maka perayaan maulid bukan ibadah murni, karena nabi tidak menganjurkan dalam bentuk ibadah murni, tetapi kalau kita katakan itu ibadah mendapatkan pahala orang yang memperingatinya, yang mengenalkan nabi SAW, maka dia dapat ganjaran, jangankan menceritakan nabi, hubungan mesra suami istri aja ibadah," ujar Quraish Shihab.