"Saya pernah berdebat di sarang khilafah," kata Budiman Sudjatmiko.
"Saya ceramah di situ," jawab Rocky Gerung.
"Saya pernah datang 2001. Saya pernah datang di kelompok yang ingin mendirikan khilafah dan saya berlawanan. Kalau Anda berteman dengan mereka, wajar. Anda merasa aman," kata Budiman Sudjatmiko.
"Risiko yang saya ambil untuk berdebat lebih tinggi daripada Anda. Anda bukan berdebat, Anda mencari afirmasi dari mereka," ujarnya lagi.
"Coba lihat, belum apa-apa dia enggak mau berdebat, dia tuduh orang," imbuh Rocky Gerung.
"Debat is my middle man, bung Rocky," ujar Budiman Sudjatmiko.
Kembali membahas soal FPI, Budiman Sudjatmiko mengurai sosok FPI di matanya.
Kala membahas soal FPI, Rocky Gerung pun kembali tidak setuju.
Namun alih-alih mengalah, Budiman Sudjatmiko justru mengungkap bahwa FPI bak sebuah pentungan yang bisa memukul Rocky Gerung ketika dianggap berbeda.
"FPI itu bukan ide, FPI itu adalah ide yang sudah berwujud menjadi pentungan," kata Budiman Sudjatmiko.
"Bukan FPI nya, ini nih enggak nangkap-nangkap," imbuh Rocky Gerung.
"FPI adalah ide yang sudah menjadi pentungan, yang bisa dipakai untuk memukul Anda ketika mereka mengetahui bahwa Anda minum wine," tegas Budiman Sudjatmiko.
Menanggapi ucapan Budiman Sudjatmiko, Rocky Gerung mengaku sebenarnya sudah ada perubahan yang dilakukan FPI.
Tak terima dengan ucapan tersebut, Budiman Sudjatmiko justru membahas soal eksistensi FPI yang seolah masih bercitra kurang baik.
Rocky Gerung lalu menegaskan bahwa FPI kini sudah berubah.