TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nelayan pantura Jawa direncanakan dikirim ke perairan Natuna untuk menangkap ikan di kawasan tersebut.
Alasannya, kapal ikan asing dari China hingga Vietnam masuk ke perairan Indonesia itu karena kurangnya aktivitas nelayan lokal di perairan itu.
Nelayan di Pantura Jawa Tengah mau saja untuk berangkat ke Natuna.
Mereka tidak khawatir adanya gesekan dengan penangkap ikan asing.
Seperti yang diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Nelayan Dampo Awang Bangkit Rembang, Suyoto.
• Waspada, Jateng Akan Dilanda Fenomena MJO Dalam 3 Hari Ke Depan
• Klasik Alami Kecelakaan dan Kritis di Semarang, Rangga Mengaku Adiknya Ditolak Beberapa Rumah Sakit
• Update Harga Terbaru Ponsel Oppo Januari 2020 Berikut Spesifikasinya
• Inilah Rudal Fateh, Awal Serangan Balasan Iran ke Amerika, Mampu Jangkau 300 Kilometer
Nelayan pantura Rembang Jateng siap menggeruduk perairan Natuna.
Ada sekitar 21 kapal yang telah mengungkapkan kesanggupannya.
"Kami harap, dalam pekan ini para nelayan Rembang bisa berangkat berlayar," kata Suyoto, melalui sambungan telepon, Rabu (8/1/2020).
Menurutnya, yang bisa berlayar ke Natuna kapal berkapasitas di atas 80 grosstonage (GT). Setelah pihaknya menghitung, hanya ada 21 kapal dengan besaran GT tersebut.
Meskipun demikian, nelayan Rembang masih menunggu pendampingan dari pemerintah pusat.
Bagian Advokasi dan Hukum Asosiasi Nelayan Dampo Awang Bangkit, Jumiyati, menuturkan para nelayan harus dikawal saat pemberangkatan hingga ke Natuna.
"Selain itu, kami ingin ada subsidi BBM (bahan bakar minyak) dari pemerintah," jelasnya.
Jika pemerintah siap dengan syarat itu, para nelayan akan segera berangkat pada pekan ini.
Terpisah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tegal, Riswanto, menuturkan mereka siap diberangkatkan atau diterjunkan ke sana, bilamana ada jaminan dari negara.
Meski demikian, Riswanto belum bisa menjelaskan secara detail, terkait berapa nelayan yang akan diberangkatkan, kapan dan teknisnya seperti apa.