TRIBUNJATENG.COM- Dubes Indonesia di Arab Saudi Agus Maftuh menceritakan hasil-hasil diplomasinya.
Agus Mafthuh menceritakan hal itu di haul 31 Al-maqfurlah KH. Ali Maksum di Krapyak, Yogjakarta pada Sabtu (4/1/20).
Agus Mafthuh menceritakan saat Kyai Haji Maimun Zubair (Mbah Moen) menunaikan haji, dirinya menemui Mbah Moen.
Saat itu Mbah Moen mengaku adalah Agus Maftuh adalah tamu terakhirnya.
Agus Maftuh merasa binggung lantaran Mbah Moen tidak pernah mengucapkan hal seperti itu sebelumnya.
• Tawuran di Taman Indonesia Kaya Meluas hingga ke Semarang Utara, 6 Pelajar Ditangkap Beserta Sajam
• Pemain Multitalenta Asal Kendari Ini Tinggal Tunggu Panggilan, Resmi Bergabung di PSIS Semarang
• Kabar Terkini Transfer Persib - Maung Bandung Datangkan Penyerang Persik Kediri
Dalam pertemuannya dengan Mbah Moen, Agus Maftuh meminta doa agar pekerjaannya dilancarkan.
Agus Maftuh meminta doa yang belum diketahui oleh santri-santri yang lain.
Namun, ternyata ucapan Mbah Moen itu adalah ucapan perpisahan.
Pasalnya Mbah Moen meninggal ketika melaksanakan haji di Arab Saudi.
Saat itu, Agus Maftuh melakukan diplomasi dengan kerajaan Arab Saudi, agar Mbah Moen bisa dimakamkan di Ma'la.
Sebelum itu, Agus Maftuh merapalkan doa yang diberikan Mbah Moen.
Tak disangka, kerajaan Arab Saudi menyetujui agar Mbah Moen dimakamkan di Ma'la.
Agus Maftuh lalu menceritakan ketika Moeldoko dan Presiden Jokowi datang ke Arab Saudi, Agus Maftuh tidak memberikan surat apapun ke Kementerian Luar Negeri.
Agus Maftuh mengaku berkat Mbah Moen, dubes Indonesia bisa komunikasi langsung ke raja Arab.
"Saya nggak bikin surat apapun, cukup 1 syair, saya masuk ke kantor raja, alhamdulillah barokahnya Mbah Moen, dubes Indonesia bisa akses langsung ke raja, jadi kalau ada apa-apa, langsung hubungi, ketika itu, para staf ahli raja sedang merokok,