TRIBUNJATENG.COM, TEHERAN – Serangan Iran ke pangkalan militer AS di Irak bisa jadi hanya awal dari operasi besar di Timur Tengah apabila AS melakukan serangan balasan Iran.
Seorang pejabat militer Iran dilaporkan menyatakan hal itu.
Dikutip TV pemerintah Iran, pimpinan Angkatan Udara Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, mengatakan satu-satunya upaya balas dendam yang tepat atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani adalah mengusir pasukan AS dari Timur Tengah.
Pernyataannya itu disampaikan sehari setelah Iran menembakkan rudal ke pangkalan yang menampung pasukan AS.
• Dini Hari Tadi, Pangkalan Militer AS di Irak Diserang Roket Bertubi-tubi, 4 Prajurit Tewas
• Dini Hari Tadi, Serangan Balasan Iran Hujani Pangkalan Militer AS di Irak dengan Rudal Jelajah
• Inilah Rudal Fateh, Awal Serangan Balasan Iran ke Amerika, Mampu Jangkau 300 Kilometer
• Ayah Korban Teror Rohis SMAN 1 Gemolong Sragen Kesal Sekolah Tak Peduli, Mario: Copot Kepala Sekolah
• Sungkono Tewas Oleh Jebakan Tikus yang Dipasang Sendiri
Serangan rudal ini merupakan tanggapan atas kematian Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak.
Dalam konferensi pers yang diliput oleh media pemerintah Iran, Hajizadeh mengatakan pihaknya siap menembakkan ratusan atau bahkan ribuan rudal.
Saat ini menurutnya ada sekitar 20 rudal sudah ditembakkan.
Hajizadeh berkata, tembakan rudal itu tidak diniatkan untuk membunuh setiap pasukan AS.
Namun operasi itu bisa direncanakan sedemikian rupa sehingga sebanyak 500 tewas di tahap pertama.
"Kami memperkirakan bentrokan itu akan berlanjut selama tiga hari hingga sepekan. Kami telah menyiapkan sekian ribu rudal dalam keadaan seperti sekarang," kata Hajizadeh, sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars.
Brigjen Hajizadeh juga mengatakan Iran telah meluncurkan serangan siber yang ia klaim telah melumpuhkan sistem AS dalam melacak rudal selama serangan.
Wartawan BBC Persia, Jiyar Gol, menyebut penampilan Brigjen Hajizadeh, dengan bendera berbagai kelompok milisi dibariskan di belakang podiumnya, merupakan upaya pamer kekuatan di kawasan Timur Tengah.
Hajizadeh disebut ingin menunjukkan bahwa berbagai kelompok itu berada di bawah komando Iran.
Bendera-bendera itu, di antaranya bendera pasukan Mobilisasi Populer Irak, yang pemimpinnya tewas bersama Soleimani, serta Hizbullah Lebanon dan Hamas Palestina.
Bendera kelompok Houthi Yaman, yang hingga kini diklaim Iran bebas kepentingan mereka, juga dipajang dalam jumpa pers. (kcm/bbc)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jika AS Membalas, Iran Siap Tembakkan Ratusan hingga Ribuan Rudal"
Pangkalan Militer AS di Irak diserang roket
Pangkalan Udara Balad, yang ditempati kontingen militer AS dan juga pasukan Irak, Minggu (12/1/2020) malam waktu Baghdad, Irak, diserang roket.
Serangan terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Laporan awal situs media Al Masdar News yang berbasis di Beirut, Lebanon, menyebut sekurangnya ada 8 roket menghantam markas tersebut.
Empat prajurit Irak dikabarkan terluka. Belum ada detail informasi dan laporan langsung dari lapangan.
Juga belum ada pihak yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan roket ini.
Respons dan konfirmasi dari pihak militer AS juga belum didapatkan.
Pangkalan Udara Balad termasuk basis terbesar armada militer AS di Irak.
Peristiwa ini diduga masih terkait tensi tinggi konflik di Irak pascapembunuhan Qassem Soleimani.
Qassem terbunuh oleh serangan rudal dari drone AS pada 3 Januari 2020.
Pembunuhan itu memicu kemarahan Iran dan Irak.
Pasukan Garda Republik Iran membalas pembunuhan Qassem lewat serangan rudal balistik pada 8 Januari 2020.
Serangan diarahkan ke Pangkalan Udara Militer Ayn al-Asad di Provinsi Al Anbar Irak bagian barat.
Lima rudal Iran juga menghantam Bandara Erbil di Irak utara.
Presiden AS Donald Trump menurunkan tensi dengan tidak merespons pembalasan Iran ini secara militer.
Trump mengatakan akan membalas lewat sanksi keras ekonomi dan politik.
Hari ini, dua rombongan diplomat level tinggi berkunjung ke Teheran.
Pertama Perdana Menteri Suriah dan para petinggi negara itu.
Rombongan kedua, Sheikh Qatar dan para pejabat negara itu di level
tinggi. (Tribunjogja.com/xna)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BREAKING NEWS: Roket Bertubi-tubi Hantam Pangkalan AS di Balad Air Base Irak
• Hadiri Pertemuan Antaragama di Vatikan, Gus Yahya: Agama Harus Jadi Landasan Pemecah Masalah
• 8 Metode Menurut Pakar untuk Pengelolaan Sampah di Kota Semarang
• Pebulutangkis Kento Momota Terlibat Kecelakaan di Malaysia, Sopir Meninggal
• Instagram Hapus Konten Qassem Soleimani atas Permintaan AS, Jubir Iran: Tidak Tahu Malu