Melalui pimpinannya, Ali Abedzadeh, negaranya 'dimungkinkan' membutuhkan bantuan luar untuk memeriksa kotak hitam yang telah rusak.
"Secara umum, Iran mempunyai potensi dan cara untuk membaca kotak hitam. Semua orang tahu itu," kata Ali.
Namun demikian Ali menambahkan, "kotak hitam dari pesawat Ukraina Boeing 737 telah rusak."
"Ahli penerbangan Ukraina akan datang di sini di Teheran hari ini. Kami punya sesi diskusi dengan mereka."
"Mulai besok mereka akan mulai untuk membaca data," ungkapnya.
"Tersedianya semua peralatan tidaklah cukup untuk mengetahui isinya (kotak hitam),"
"Iran akan menyerahkan kotak hitam pada "ahli dari Prancis atau Kanada."
Lalu apa pun hasilnya akan dipublikasikan dan disebarkan ke seluruh dunia." tambah Ali.
Agen kantor berita lokal, IRNA yang mengutip pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengabarkan hal yang sama terkait keinginan itu.
Abbas Mousavi, Juru Bicara Kemenlu Iran mengatakan akan mengundang keduanya baik Boeing dan Ukraina untuk berpartisipasi dalam investigasi.
"Kami juga terbuka dengan dengan para ahli dari negara-negara lain yang warganya meninggal dalam kecelakaan," kata Abbas.
Akui Keliru Identifikasi
Pernyataan militer Iran yang dikutip oleh media lokal setempat menyebut keliru mengidentifikasi pesawat penumpang Ukraina Airlines yang dianggap sebagai pasukan AS yang akan menyerang balik.
Militer Iran menyatakan saat itu pihaknya sedang berada pada tingkat kewaspadaan yang tinggi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).
"Dalam kondisi seperti itu, karena kesalahan manusia dan cara yang tidak disengaja, pesawat itu tertembak ," ujar militer Iran dalam pernyataan resminya yang dikutip AP, (11/1/2020).