Ia menyebut, Balai KSDA Jawa Tengah baru mendapat informasi mengenai kematian satwa dilindungi tersebut pada Senin, 13 Januari 2020 sore. Pihaknya pun langsung melakukan evakuasi.
Jelang tengah malam, sekira pukul 23.30 WIB, bangkai macan tutul tersebut sampai di Kantor Balai KSDA Jateng, diantarkan oleh petugas Resort Konservasi Wilayah (RKW) Pati dan Ketua Paguyuban Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Gunung Muria, Shokib.
“Selanjutnya, kami bersama Drh Hendrik dari Semarang Zoo melakukan pemeriksaan kematian dengan rontgen dan uji laboratorium lambung dan usus,” jelasnya.
Pada hari ini, Selasa (14/1/2020), hasil pemeriksaan di Klinik Hewan Griya Satwa Lestari menyatakan, tidak ditemukan adanya proyektil/benda asing maupun luka baru di tubuh macan tutul tersebut.
Struktur tulangnya pun tidak mengalami perubahan.
“Selanjutnya, untuk mengetahui penyebab kematian lainnya, direncanakan akan dilakukan uji laboratorium lambung dan usus di Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga,” pungkasnya. (Tribunjateng/gum/mzk).
• Nikita Mirzani Bongkar 3 Artis yang Pernah Dimatikan Rezekinya oleh Seorang Presenter, Siapa Dia?
• Massa Pendukung Anies: Ada Presiden yang Kinerjanya Setingkat Lurah
• Nenek di Dieng Ini Tunggui Pembeli Meski Sudah Dibayar, Awalnya Bikin Risih, Lalu Pembeli Menyesal
• Tersisa Satu Slot Pemain Asing, PSIS Semarang Ingin Cepat Clear, Komunikasi dengan Flavio Beck