TRIBUNJATENG.COM- Budayawan Sudjiwo Tedjo mengomentari terkait banjir Surabaya.
Melalui akun Twitternya @sudjiwotedjo pada Rabu (15/1/20), Sudjiwo Tedjo menuliskan cuitannya.
Sudjiwo Tedjo menuliskan kalimat sindiran dengan menyebut hanya Jakarta yang banjir.
Padahal saat itu, Surabaya sedang mengalami banjir.
"O Surabaya jg banjir to? Kirain cuma Jakarta...
Lihat TL-ku abis pasti diserbu bot bot kelompok pembenci Anies.. heuheuheu," tulisnya.
Setelah itu, Sudjiwo Tedjo kembali menyindir atas banjir di Surabaya.
Sudjiwo Tedjo tampak terheran-heran mengapa Surabaya bisa terjadi banjir.
• Tagar Risma Trending Twitter, Netizen Salahkan Anies Soal Banjir Surabaya
• Wahyu Setiawan Sebut Nama Arief Budiman dan Johan Budi dalam Sidang Dugaan Pelanggaran Kode Etik
• Nikita Mirzani Bongkar 3 Artis yang Pernah Dimatikan Rezekinya oleh Seorang Presenter, Siapa Dia?
• Massa Pendukung Anies: Ada Presiden yang Kinerjanya Setingkat Lurah
Tak hanya itu, Sudjiwo Tedjo bahkan menyadari cuitannya tersebut akan diserang para pembenci Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Ini Surabaya apa Jakarta sih? Kalau Surabaya, knp bisa banjir?
Lihat TL-ku abis ini pasti diserbu gerombolan bot bot pembenci Anies .. heuheu," tulisnya.
Diketahui, pada tanggal 1 Januari, Jakarta diguyur hujan lebat dengan intensitas tinggi.
Lantaran hal itu, Jakarta banjir dan aktivitas masyarakat lumpuh.
Sejumlah kritikan menuding Anies Baswedan yang bersalah.
Bahkan netizen meminta Anies Baswedan digantikan dengan sosok Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Kemarin, Rabu (15/1/20), Surabaya diguyur hujan dan banjir terjadi di beberapa titik.
Sejumlah genangan yang sempat terjadi di Surabaya dipicu hujan deras yang sempat mengguyur sekitar satu jam, Rabu (18/1/2020).
Kepala BPB Linmas Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan curah hujan mencapai 100 ml perdetik dan masuk kategori deras.
"Kalau ini deras selama sejam," kata Eddy.
Genangan yang terjadi di beberapa kawasan bervariasi antara 10 hingga 30 cm.
Namun Eddy memastikan, air itu surut sesaat setelah hujan deras reda.
"Setelah hujan reda, laporan yang di lapangan sudah kering semua, hujan selesai langsung surut," terangnya.
Khusus yang di kawasan Mayjen Sungkono yang salah satunya menyebabkan parkiran di Darmo Park terendam, setelah dicek, pihaknya mendapati bahwa pengelola ruko terlambat membuka pintu air.
"Yang arah ke Selatan sehingga air akhirnya meluap," ungkap Eddy.
Setelah dibuka, air pun berangsur surut.
Hujan diketahui, mengguyur Surabaya sejak sore hari sekitar pukul 4 sore.
Akibat hujan deras itu, sejumlah kawasan dilaporkan tergenang.
Selain air yang diketahui menggenang, keadaan tersebut juga memicu kemacetan lalu lintas di Surabaya.
Hingga 1 meter
Sejumlah jalan protokol di kawasan barat Surabaya, Jawa Timur, terendam banjir, Rabu (15/1/2020), setelah hujan deras turun pada sore hingga malam hari.
Pantauan Kompas.com, sejumlah jalan protokol yang terendam banjir berada di Jalan Mayjen Sungkono Jalan Adiryawarman, Jalan Hayamwuruk, dan Jalan Indragiri. Bahkan, pada sore hari tadi, air yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono mencapai 1 meter.
Sejumlah mobil dan sepeda motor yang terparkir di sejumlah tempat parkir di Jalan Mayjen Sungkono terlihat terendam. Bahkan sejumlah sepeda motor mogok karena pengendara menerobos jalan yang digenangi air.
Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, intensitas hujan cukup deras sehingga menyebabkan sejumlah jalan protokol terendam banjir.
"Ini hujan jam 16.00 sampai jam 17.00 hujan terus menerus dengan curah hujan 100 ml per detik lebih, kategori deras. Pada awal-awal itu kan hujannya cuma 5 menit cuma diikuti angin kencang. Kalau ini deras selama sejam," kata Eddy dihubungi, Rabu (15/1/2020).
Menurut Eddy, beberapa genangan yang dipantau ada dua, yakni di kawasan Villa Bukit Mas Surabaya dan Jalan Mayjen Sungkono.
"Di sini genangan air sekitar 1 meter. Setelah saya cek, pengelola ruko pengelolaan sampahnya perlu dievaluasi. Di pintu air luar biasa sampahnya, sampah botol, kayu, plastik banyak sekali.Itu salah satu penyebabnya. Itu wewenang swasta bukan kita," ujar dia.
Eddy menuturkan, beberapa sepeda motor di sejumlah jalan protokol yang terendam banjir sempat mogok. Namun, tidak ada permukiman warga yang terendam.
"Kalau di Surabaya surutnya cepat, hujan selesai langsung surut. Saya tadi belum evaluasi apakah pintunya telat buka atau tidak," ujar dia.
Banjir Surabaya hanya terjadi selama 3 jam dan setelah itu genangan langsung surut. (*)
• Panglima Langit Datangkan Nenek yang Rasuki Istri Anang Hermansyah, Ingin Ashanty Mati Perlahan
• Penglihatan Buram Karena Diabetes Ada Hubungannya? Seperti yang Dialami Thareq Kemal Habibie
• Miliki 425 Anggota Kerajaan, Ini Bisnis Dyah Gitarja Ratu Keraton Agung Sejagat