TRIBUNJATENG.COM- Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku diperintah Presiden Jokowi untuk membongkar kasus Jiwasraya.
Hal tersebut, Mahfud MD sampaikan di acara Mata Najwa yang taynag pada Rabu (29/1/20).
Mulanya, Mahfud MD mengaku tidak canggung ketika menjabat sebagai Menko Polhukam.
"Sudah biasa rasanya, saya kira lebih mudah apa yang akan saya lakukan," ujarnya.
Lalu, Mahfud MD mengatakan bahwa selama ini ia berusaha melakukan tugas dengan baik lantaran Presiden Jokowi sangat detail.
• Kisah Tika Bravani Pemeran Denok di Tukang Ojek Pengkolan Dipanggil Istrinya Ojak, Suami Asli Dimas
• Kisah Eros Mahasiswa Indonesia Pulang dari Wuhan China : Banyak Hoaks Soal Virus Corona
• Kisah Pemuda Asal Kebumen Ngamuk Bawa Gergaji ke Bank, Duel Seru dengan Satpam, Berakhir Begini
• BERITA LENGKAP Persib Bandung Hari Ini : TC di Lembang, Bergabungnya Geoffrey Hingga Saddil Ramdani
Bahkan Mahfud MD menilai sosok Presiden Jokowi akan tahu jika ada menteri yang tidak melakukan kerja dengan baik.
"Karena Pak Jokowi itu tahu detail tentang apa yang harus dilakukan oleh para menteri, beliau tahu data apapun, angka pun beliau hafal, ketika menteri tidak mengerjakan sesuatu beliau tahu," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD lalu mengatakan bahwa sosok Presiden Jokowi sangat memiliki tekad yang kuat.
"kedua Pak Jokowi itu sungguh-sungguh mempunyai tekad untuk memperbaiki Indonesia, " ujarnya.
Mahfud MD menceritakan ia mendapat tugas untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
"Sejak awal, ketika saya dipanggil Pak Jokowi, beliau sudah katakan saya harus menegakkan hukum tanpa pandang bulu," ujarnya.
Terkait dengan kondisi hukum di Indonesia yang masih belum baik, Mahfud MD menilai kerap tekendala di eksekusi yang terkadang tidak jalan.
"Batas seorang presiden dalam bidang hukum adalah membuat keputusan, nah di tingkat eksekusi itu kadang-kadang tidak jalan," ujarnya.
mahfud MD lalu membahas soal kasus Jiwasraya dan Asabri.
Terkait dengan dugaan uang Jiwasraya dipakai untuk kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, Mahfud MD membantah hal itu.