TRIBUNJATENG.COM, GUNUNG SUGIH - Siapa menyangka Mulyadi yang selama ini dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Ternyata di balik diamnya tersebut, ternyata Mulyadi adalah seorang pembunuh yang keji.
Warga Kampung Bumi Rahayu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah itu menghabisi nyawa Nursodik dan Sukirno, makelar sapi asal Lampung Timur.
Seorang warga yang enggan disebut namanya mengatakan, Mulyadi dikenal sebagai belantik alias makelar sapi.
"Memang dia (Mulyadi) pekerjaannya sebagai belantik sapi. Orangnya biasa saja. Bergaul dengan warga lainnya juga biasa saja," katanya, Jumat (31/1/2020).
• Detik-detik Lion Air Mendarat Darurat di Srilanka karena 2 Penumpang Tewas Terserang Virus Menular
• Saling Ejek dengan Napi di Facebook, Indra Tewas Dikeroyok Ayah & Anak Keluarga Si Napi
• Lina Jubaedah Ternyata Mengidap Penyakit-Penyakit Ini
Warga tak pernah menyangka jika dua pria yang ditemukan di sungai itu jadi korban kekejaman Mulyadi.
"Gak nyangka kalau dia pelakunya. Karena selama ini memang dia seperti biasa saja, tak ada masalah.
Memang setelah ditemukan mayat di sungai, dia katanya sudah keluar kampung," kata wanita setengah baya itu.
Kejar ke Bangka Belitung
Polisi mengejar Mulyadi setelah mendapat laporan pihak keluarga Nursodik dan Sukirno, makelar sapi yang tewas dibunuh.
Pengejaran pelaku hingga ke Bangka Belitung.
Nursodik dan Sukirno hilang selama dua hari pada akhir Oktober 2019 lalu.
Dua hari setelah melapor ke polisi, Sabtu (2/11/2019), warga Kampung Bumi Rahayu dikejutkan dengan penemuan jenazah di sungai.
Keesokan harinya, satu jenazah lagi ditemukan mengambang di sungai yang sama.
Dari hasil visum, diketahui jenazah tersebut adalah Nursodik dan Sukirno.