"Lalu untuk gaji bulanan nenek Kasturah, saya bantu dari gaji saya," tambahnya.
Kasturah juga berterima kasih kepada Candra yang sudah peduli terhadapnya.
"Saya mengatur arus lalu lintas, di sekitar perlintasan kereta api tanpa palang pintu memang ikhlas dan tidak meminta apa-apa."
"Selain itu juga, saya meneruskan pesan dari almarhum suaminya yang sudah meninggal," kata Kasturah.
Kasturah mengatakan, selain diberikan jas hujan dari anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, dirinya juga dibantu untuk menebus sertifikat rumah yang masih digadaikan untuk biaya suaminya sebelum meninggal.
Diberitakan sebelumnya, merasa terpanggil untuk menjaga keselamatan warga, maupun pengguna jalan yang setiap hari melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Perlintasan kereta api di Desa Kampil, memang tidak dilengkapi palang pintu.
Padahal tiap hari ramai oleh warga maupun pengguna jalan yang melintas.
"Saya menjadi penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu karena tidak tega apabila ada warga yang melintas menjadi korban kecelakaan di perlintasan tersebut," kata Kasturah. (Indra Dwi Purnomo)