Buah hatinya dengan Almarhumah Ariani Dwi Setyowati harus lebih baik kehidupannya dibandingkan orangtuanya.
"Saya memiliki rencana, di usia Bilqis 4 tahun atau 6 tahun ingin saya masukan ke Pondok pesantren khusus Hafidzah Al-quran," katanya.
Rencana itu, menurut Nurul tidak lepas dari keinginan istrinya agar anak mereka hidup lebih baik.
"Kalau Bilqis bisa mengaji atau hafal Al Quran dia bisa kirim doa ke ibunya yang tidak bisa dia temui di dunia ini, " ucapnya.
Perjuangan Nurul masih panjang sebab dia harus berjibaku menghidupi kedua anaknya. Sekaligus membayar tunggakan biaya persalinan yang mencapai Rp 9,3 juta di RSUP Kariadi.
"Paling akhir nanti bulan April, saya tetap berikhtiar melunasi tunggakan itu, " paparnya.
Mandikan Bilqis di Toilet Terminal
Memandikan Bilqis setiap pagi di toilet Terminal Mangkang Semarang menjadi rutinitas Nurul Mukminin (46), sopir angkot yang membawa bayinya saat narik.
Jumat (7/2/2020) pagi, selepas menurunkan tiga penumpang, Nurul memarkirkan mobil angkotnya yang berwarna oranye cerah di dekat pemberhentian bus pojok terminal.
Dia turun sembari mengendong anak perempuannya, Bilqis Choirun Nisa, yang masih berusia 3,5 bulan.
Tangan kanan Nurul menenteng tas merah yang berisi perlengkapan bayi.
Perantau asal Bengkulu ini berjalan cepat menuju toilet terminal yang berada di sisi utara.
Sesampainya di sana, Bilqis diletakkan di dipan.
Sejurus kemudian, Nurul masuk ke dalam ke toilet.
Ketika keluar, dia sudah membawa ember warna biru yang penuh berisi air.
Baju Bilqis pun dilepas, bayi mungil itu pun dimandikan.