Tanggapan Sandiaga Uno soal Penggerebekan PSK oleh Andre Rosiade: Bukan Tugasnya

Penulis: Ardianti WS
Editor: abduh imanulhaq
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanggapan Sandiaga Uno soal Penggerebekan PSK oleh Andre Rosiade: Bukan Tugasnya

TRIBUNJATENG.COM- Sandiaga Uno menanggapi penggerebekan PSK di sebuah hotel di Sumatera Barat oleh Ketua DPP Gerindra, Andre Rosiade.

Sandiaga Uno mengatakan hal itu bukanlah tugas Andre Rosiade.

"Saya ngelihat bahwa ini mungkin bukan tugas Bang Andre, ini lebih mungkin kepada tugas aparat hukum," jelas mantan Wakil Gubernur DKI jakarta itu.

Sandiaga Uno mengatakan bahwa tugas Andre Rosiade adalah wakil rakyat.

Bang Andre ini sahabat saya, dan sekarang dia lagi tugas di DPR RI, saya akan terus mengingatkan bahwa fungsi utama dia adalah wakil rakyat," katanya.

Tika Bravani Pemeran Denok di Tukang Ojek Pengkolan Hilang Peran, Emak Mae Sampai Mengunjunginya

Demo Save Babi di Medan, Tetapkan Hari Kedaulatan Babi Melalui Gerakan 102

78 Tahun Bakrie Group Berdiri, Mertua Nia Ramadhani Pernah Bangkrut: Saya Lebih Miskin dari Pengemis

Ahli dari Harvard Ragu Virus Corona Tak Menyebar di Indonesia, Khawatir Tak Terdeteksi

Sementara itu, PSK berinisial N (27) yang ditahan di Polda Sumatera Barat dibebaskan bersyarat.

N kerap menangis di tahanan karena teringat bayinya.

Kuasa hukum N dari Lembaga Advokasi Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Lappan) Sumbar Riefia Nadra menyampaikan hal itu saat menemui N di Mapolda Padang.

"Dia teringat anaknya yang baru berumur satu tahun.

Sementara dia ditahan," kata Riefia Nadra kepada Kompas.com.

Menurut Riefia, N terjerumus ke dunia hitam untuk menghidupi anaknya yang masih kecil.

"Dia sudah lama di Padang. Bertahun-tahun lah. Memang dia baru balik dari Sukabumi, namun sudah lama di Padang tinggal bersama tantenya," jelas Riefia.

Riefia mengaku, N kerap didatangi tamu di Mapolda Sumbar sejak kasusnya menjadi sorotan publik.

"Ada yang datang dari organisasi, partai politik, komisi-komisi, LSM dan pihak yang ingin jadi pengacaranya," kata Riefia.

Menurut Riefia, kedatangan orang-orang tersebut membuat N tambah tertekan.

"Dia mengatakan sangat bingung ketika banyak orang yang datang menemuinya," kata Riefia.

Sebagai kuasa hukum, dirinya fokus memberikan pendampingan hukum terhadap kasus yang menjerat kliennya.

"Dia kan dijerat undang-undang ITE, makanya kita akan membantu N fokus ke kasus hukumnya," kata Riefia.

Sebelumnya diberitakan, Polda Sumbar menetapkan wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) N (27) yang ditangkap polisi saat transaksi di sebuah hotel berbintang di Padang sebagai tersangka.

N ditangkap bersama dengan mucikarinya AS (24), setelah polisi mendapat laporan dari anggota DPR RI Andre Rosiade pada Minggu (26/1/2020) lalu.

"Setelah kita dalami kasusnya ternyata N dan AS adalah pelaku.

N bukan korban tapi pelaku yang dijerat dengan UU ITE," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto.

Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade membantah penggrebekan terhadap Pekerjaan Seks Komersial ( PSK) di Padang, Sumatera Barat adalah jebakan yang sengaja dibuatnya.

Andre mengatakan, ia mendapat laporan dari warga terkait adanya praktek prostitusi online.

Lalu, ia melaporkan kepada polisi.

Dia mengaku, penggerebekan tersebut untuk membuktikan laporan masyarakat terkait adanya prostitusi online menggunakan aplikasi.

"Nah saya menyaksikan saja, yang menangkap kan polisi bukan saya.

Sudah tersangka, tersangkanya ada dua, mucikari dan pelaku," ujarnya.

Menurut dia, warga sengaja memesan PSK tersebut dan ajudannya meminjamkan kamar untuk mengungkap adanya praktek prostitusi online.

Tak berselang lama, saat warga tersebut tengah bersama PSK di kamar, polisi masuk untuk menggerebek.

"Nah, ajudan saya memang sudah ada kamar di situ (Hotel), karena warga yang memesan tidak punya waktu lagi untuk memesan kamar, karena cewek itu minta bukti kamarnya, di mana dipinjam kamar ajudan saya," ujarnya.

Gerindra minta maaf

eristiwa penggerebekan pekerja seks komersial (PSK) yang melibatkan Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat Andre Rosiade menjadi sorotan.

Partai Gerindra secara resmi meminta maaf kepada masyarakat.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan permintaan maaf saat dijumpai wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

"DPP Partai Gerindra juga menyampaikan prihatin, meminta maaf kepada masyarakat apabila kemudian membuat situasi menjadi tidak kondusif," kata Dasco.

DPP Gerindra, lanjut Dasco, sudah mengirim tim khusus ke Padang, Sumatera Barat, tempat penggerebekan dilakukan.

Tim khusus tersebut menemukan fakta bahwa Andre sebenarnya tidak berada di dalam hotel pada saat penggerebekan PSK di Padang.

"Awal yang pertama ditemukan memang Andre Rosiade tidak berada di dalam kamar pada saat kejadian," ujar Andre.

Meski demikian, temuan itu bukan berarti menjauhkan Andre dari peristiwa penggerebekan yang disebut-sebut direkayasa itu.

Sebab, tim menemukan bahwa kuitansi kamar hotel tertulis nama Andre Rosiade.

Atas temuan ini pun, DPP Gerindra akan segera meminta keterangan dan penjelasan secara langsung dari Andre.

Rencananya, pekan depan, Andre akan dipanggil ke DPP Gerindra.

"Itu sudah masuk dalam ranah klarifikasi, kami akan tanyakan kepada yang bersangkutan," lanjut dia.

Sosok Pria bersama N

Anggota DPR Andre Rosiade mengungkap sosok pria misterius yang bersama N saat digerebek.

Dalam acara Sapa Indonesia Malam yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Rabu (5/2/2020), Andre Rosiade membantah ajudannya inisial B yang bersama N di dalam kamar hotel.

"Itu isu, fitnah, penggiringan opini yang sangat sesat," kata Andre Rosiade.

"Yang ada di dalam itu adalah masyarakat," sambungnya.

Andre pun menjelaskan masyarakat yang bersama PSK itu adalah yang melaporkan kepada pihak berwajib.

Kemudian, ia berujar dari pelaporan warga itu kepolisian bersepakat untuk melakukan pembuktian.

"Masyarakat itu yang di dalam, bukan ajudan saya," tegasnya.

Andre kenal dengan pria misterius

Andre Rosiade mengaku kenal dengan pria misterius yang berada di kamar bersama N saat digerebek.

"Masyarakat itu datang ke saya, tentu saya kenal karena dia melapor ke saya," ungkap Andre.

Lebih lanjut, ia menyampaikan masyarakat itu berkoordinasi dengan Cyber Crime Polda lalu bekerja sama untuk melakukan proses penggrebekan.

Andre kembali menegaskan bahwa yang di dalam kamar hotel bersama seorang PSK bukanlah ajudannya.

Tak ada 'dipakai' dalam BAP

Anggota DPR RI, Andre Rosiade memberikan klarifikasi terkait kabar yang menyebut PSK yang digerebek di Padang sudah 'dipakai' oleh pria yang memesannya.

Andre mengatakan, dalam keterangan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polda Sumbar, tidak ada keterangan bahwa PSK itu sudah 'dipakai'.

"Soal isu pemakaian, saya ingin sampaikan melalui keterangan BAP Polda Sumbar bahwa tidak ada BAP berbunyi bahwa perempuan itu sempat dipakai," kata Andre sebagaimana dikutip dari tayangan KompasTV, Kamis (6/2/2020).

Pria misterius tahu akan digerebek

Lebih lanjut, Andre mengatakan jeda waktu antara PSK masuk kamar dengan penggerebekan hanya sekitar 10-15 menit.

Selain itu, menurut Andre, laki-laki yang memesan PSK dan berada di dalam kamar bersama PSK tersebut sudah mengetahui bahwa akan digerebek.

"Apalagi kalau tidak salah waktu antara cewek itu masuk ke dalam kamar itu hanya 10-15 menit," kata dia.

Meski tak membantah secara langsung bahwa N sudah 'dipakai' atau tidak, Andre menjelaskan dengan sebuah logika.

"Yang cowok di dalam kan sudah tahu bakal digerebek. Apakah masuk logikanya dia mau pakai tu cewek. Apalagi dia tahu waktunya singkat," terang Andre.

(*)

Siapa Pemilik Motor Plat Merah yang Ditunggangi Dua Bocah Terungkap, Ternyata Milik ASN Puskesmas

Mantan Narapida Teroris Asal Semarang Ini Setuju WNI Eks ISIS Dipulangkan, Samsul Huda Menolak

Mas Dani Kamu Jahat! Teriak Ayu dalam Konser Didi Kempot di Semarang

Viral Cuitan Pengusaha Iim Fahima: Istri Harus Digaji, Pekerjaan Domestik Tanggung Jawab Suami

Berita Terkini