Makam Kuno

Terungkap Misteri Makam Angker Usia 117 Tahun di Tepi Jalan Pontianak, Ternyata Tokoh Penting

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Misteri makam usia 117 tahun di Jalan Kutilang, Kelurahan Tengah, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), akhirnya terkuak.

Bahkan, dahulu kala nama Sipan sempat diabadikan menjadi nama jalan di kawasan tersebut.

Menurut Syafaruddin Usman, Sipan merupakan perantau dari tanah Jawa ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Ia dan istri datang ke Pontianak bersama dengan rombongan lainnya, dimana saat itu Pontianak masih berjuluk Kota Tanah Seribu.

Misteri makam usia 117 tahun di Jalan Kutilang, Kelurahan Tengah, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), akhirnya terkuak. (Tribunpontianak.co.id/Ferryanto)

"Pada saat pertumbuhan kolonial, Pontianak hanya beberapa kampung. Kota Pontianak pada jaman dulu namanya Kota Tanah Seribu yang luasnya hanya 1.000 meter persegi," katanya.

Sementara untuk warga pendatang dari Jawa, kolonial menempatkan mereka di Kampung Jawa atau daerah sumur bor yang saat ini menjadi jalan Pangeran Nata Kusuma.

"Kemudian pada masa itu tahun 1890 menjelang akhir abad tersebut berdatanganlah perantau dari Jawa. Mereka ditempatkan di Kampung Jawa atau Sumur Bor sekarang.

Di antara perantau itu ada Sipan beserta istri, tidak menetap di sana dan membuka kawasan lain.

Kawasan itu mereka namakan Kampung Tengah, ada namanya Kampung Darat, Kampung Laut mereka di tengah-tengah, makanya mereka namakan Kampung Tengah," kata Syafaruddin.

Sipan merupakan sosok yang sangat terkenal pada masanya sehingga ketika Sipan meninggal, masyarakat setempat mengabadikan namanya menjadi nama jalan.

"Sipan wafat pada 1903, sebagai penghargaan nama daerah yang dihuninya dinamakan jalan Sipan atau Gang Sipan. Sekarang sudah berganti jadi nama Kutilang," kata Syafaruddin.

Seiring perkembangan jaman, kota semakin lebar sehingga letak makam seakan terletak di tengah pusat kota.

"Tapi mirisnya pada hari ini makam Pak Sipan dipenuhi sampah, bau-bau yang tidak mengenakkan," katanya.

Iapun berharap atas makam ini, pihak terkait dapat melakukan pembenahan dan memperhatikan makam berusia seratus tahun lebih tersebut.

Karena bagaimana pun juga ia menilai almarhum Sipan merupakan sosok yang memiliki jasa di Pontianak.

"Inikan sesepuh pada jamannya, orang terkemuka pada eranya. Terlepas dia siapa, tentulah kita menganggap dia ini adalah tokoh," ujar Syafaruddin.

Halaman
123

Berita Terkini