Waktu saya cari batu akik di situ (sungai) ada orang yang menunjukkannya di antara batu-batuan.
Lalu Wakyo saya bawa pulang bersama batu-batu akik.
Orang yang menunjukkannya tadi saya beri (imbalan) cincin," bebernya.
Mendapatkan buaya itu, Lilik menganggap telah menemukannya secara gaib.
Ia pun lantas bertekad merawat buaya itu di rumah.
"Saya anggap, saya menemukan secara gaib karena saat saya mencari batu akik menemukan hewan seperti iguana, lalu saya pelihara.
Gaibnya itu, dari mencari batu akik menemukan buaya," tuturnya.
Lilik pun lantas menceritakan saat merawat Wakyo.
Dipikirnya, Wakyo tidak bisa besar seperti sekarang ini.
Ia pun mengaku saat itu hanya melepaskan Wakyo di kolam ikan.
Tak disangka tanpa ia ketahui, ikan-ikan yang ada di kolam tersebut habis dilahab Wakyo.
"Saya pikir dulu itu tidak bisa besar, tidak tahunya setelah tiga bulan sudah terlihat besar.
Setelah 6 bulan saya lepas di kolam ikan yang ikannya kecil-kecil itu, ikannya hilang dimakan semua," katanya.
Mengetahui itu Lilik lantas memindahkan Wakyo ke dalam akuarium seluas 60 centimeter persegi.
Lantaran semakin besar Wakyo lantas dipindahkan ke tempat baru di samping rumah.