TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -- Hujan deras yang mengguyur Dusun Cipluk, Desa Sidokumpul, Kecamatan Patean, Rabu (19/2) hingga Kamis (20/2) membuat jalan dusun ambles.
Sejumlah siswa SMP pun terpaksa jalan kaki lantaran jalur utama ke sekolahnya itu tak bisa dilewati motor maupun mobil.
"Dari pada putar jalan hingga 20 kilometer lewat Cipluk Timur, lebih baik jalan kaki.
Memang butuh waktu sekitar satu jam jalan kaki tapi mau bagaimana lagi. Semoga, jalannya segera diperbaiki," harap Slamet Nur Ikhsan, siswa SMP 2 Patean, di Dusun Cipluk, Jumat (21/2).
Slamet tak sendiri. Menurutnya, hampir semua teman-temannya kini memilih jalan kaki. Biasanya, mereka di antar mengendarai sepeda motor ke sekolah.
Jalan yang menghubungkan Dusun Cipluk, Desa Sidokumpul, dengan Dusun Muncar, Desa Kalices, ini berupa jalan beton yang rusak sepanjang 200 meter.
• Inilah Dua Jenis Snack Dua Kelinci yang Tembus Pasar Australia
• Kisah Bocah Kelaparan 3 Hari Tak Makan Lalu Curi Kotak Amal Berujung Simpati Warga, Ini Kronologinya
• Rupiah Terus Tertekan Sentimen Eksternal
• Bank Syariah Mulai Menuai Hasil Transformasi Digital
Tanah ambles sedalam lima meter membuat ruas jalan tak bisa dilewati kendaraan.
Selain anak sekolah, rusaknya jalani ini juga dikeluhkan Zaenudin (45), warga Cipluk Barat. Apalagi, saat ini, warga tengah memanen jagung.
Untuk membawa hasil panen, tak sedikit warga yang nekat mengendarai motor dan menerjang kawasan hutan.
Saat hujan turun, ada motor dan hasil panen yang terpaksa dipikul lantaran jalur hutan tak bersahabat dilalui kendaraan.
"Kami berharap, pemerintah Kendal segera mengatasinya. Paling tidak, membuat jalan sementara agar bisa dilalui anak-anak sekolah dan petani. Kasihan kalau harus memutar 30 menit lebih naik kendaraan," kata Zaenul.
Jalan Darurat Jadi Senin
Kerusakan jalan ini mendapat perhatian Bupati Kendal Mirna Annisa. Bersama sejumlah pejabat, Mirna mengecek langsung kondisi jalan tersebut.
Mirna memerintahkan kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) segera membuat jalan darurat. Paling tidak, jalan sementara ini bisa digunakan mulai tiga hari ke depan.
"Sementara, kami buat jalan sementara supaya warga tidak terisolasi, perekonomian tidak mati karena mereka juga butuh mendapat layanan kesehatan, sekolah, dan kehidupan.
Target, Senin (24/2) sudah jadi dan bisa dilalui. Saya minta Pak Sekda juga mengadakan rapat mencari solusi atas kerusakan jalan ini," pinta Mirna di sela kunjungan.
Sementara, Kepala DPUPR Kendal Sugiono mengatakan, jalan di wilayah Desa Sidokumpul itu dibangun pada 2019 sepanjang 237 meter. Pembangunan berupa betonisasi tersebut menelan dana Rp 70 juta.
Terkait perintah bupati, Sugiono menyatakan akan mengirim alat berat guna membuka akses jalan sementara.
Pihaknya berencana membuat jalan sementara selebar 6-8 meter sejauh 400-500 meter.
"Jalan yang ambles ini tidak bisa dipertahankan. Kami harus menggeser, ada dua alternatif, ada yang dekat 400 meteran dan yang agak jauh 500 meteran. Kami lihat kondisinya nanti yang kecil resiko," jelasnya.
Pada hari pertama, Sugiono menarget akses jalan yang saat ini ditanami tanaman jagung bisa terbuka. Sore hari, pihaknya berupaya membuat gorong-gorong.
"Minimal, Senin, sepeda motor dan mobil kasar bisa lewat. Setelah itu, baru fokus pada penggantian jalan permanen dengan memperhatikan kontur tanah yang paling aman," jelasnya. (sam)
• Ingat Polisi Yang Tertidur Jaga Anak dan Logistik Pemilu? Kini Brigadir TM Putra Ketemu Jodohnya
• Siswa SMPN 1 Turi Hanyut: Ini Permintaan Sri Sultan HB X pada Pihak Sekolah
• Siapakah Menteri yang Dilihat Warga Datang saat Dipakai Pernikahan di Vila Puncah Mewah Nurhadi?