“Dengan MoU ini, kami mudah berkomunikasi dan mengakses program ketenagakerjaan dan hal-hal terkait."
"Terutama bimbingan dan pelatihan. masing-masing OPD."
"Utamanya Disnaker, kami harap mengkomunikasikan secara intensif agar apa yang ditandatangani hari ini ada tindaklanjut,” ucap dia.
Menyorot poin peningkatan UMKM, Haryanto mengatakan, penurunan angka pengangguran dan kemiskinan di Pati memang bertumpu pada UMKM.
“UMKM sangat membantu. Selain menampung cukup banyak tenaga kerja, ada juga produk UMKM yang diekspor."
"Kalau di Juwana ada kuningan. Di Pati juga banyak home industri tepung tapioka,” sebut dia.
Karena itu, lanjut Haryanto, dirinya menyambut baik tawaran GPEI untuk membantu ekspor produk UMKM Pati.
Terlebih, ia meyakini kualitas produk UMKM Pati tidak kalah dibanding daerah lain.
Pada kesempatan tersebut, ia juga meminta GPEI untuk membantu ekspor produk pertanian.
Dalam hal ini, produk pertanian yang tengah marak diperbincangkan ialah porang.
“Kemarin Perhutani menyediakan sekira 700 hektare lahan untuk ditanami porang."
"Khawatirnya, satu setengah tahun mendatang produksi membanjir, berlebihan (sehingga sulit dipasarkan-red.)."
"Tapi dengan mengenal GPEI, nanti kita bisa berkomunikasi terkait hal ini,” ucap Haryanto. (Mazka Hauzan Naufal)
• Lagi, RSUP Kariadi Semarang Tangani Pasien Gejala Klinis Suspect Corona, Berstatus Pengawasan
• Juventus Vs Inter Milan, Laga Tertutup Tanpa Penonton Akhir Pekan Ini, Imbas Virus Corona di Italia
• Nyerang Tanpa Nyerah, Karakter Liverpool Bikinan Juergen Klopp, Diakui Trent Alexander-Arnold