50 Anggota KKB Papua Dikepung Warga dan Tokoh Adat saat Sandera 3 Guru SD Inpres

Editor: m nur huda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: KKB Papua menyerang warga dan menyandera guru

TRIBUNJATENG.COM - Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua kembali melakukan aksi teror di Kampung Jagamin, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

KKB Papua yang berjumlah sekitar 50 orang itu, juga berusaha menyandera tiga guru yang mengajar di SD Inpres Baluni.

Namun, aksi para KKB Papua itu berhasil dihentikan oleh petinggi dan warga Kampung Jagamin.

Mereka pun gagal menyandera ketiga guru SD tersebut.

Pelatih PSIS Dragan Djukanovic Heran Flavio Beck Tak Boleh Tampil di Laga Perdana Liga 1 2020

Jelang Hadapi Persipura Jayapura, PSIS Pusatkan Latihan di Lapangan Telo Banyumanik

Ini Kondisi Terkini Driver Ojol Korban Peluru Nyasar Polisi di Sragen, Dirawat di RSUD Moewardi Solo

Anggota Brimob Dipatuk Ular Berbisa saat Bantu Evakuasi Korban Banjir, Sempat Tak Sadarkan Diri

Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan membenarkan insiden itu. Ketiga guru tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.

"Ketiganya sedang ditangani pihak kepolisian," kata Pio, Rabu (26/2/2020), seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Masyarakat Gagalkan Upaya KKB Sandera Tiga Guru SD di Tembagapura'.

Berikut rangkuman kronologinya:

1. KKB Papua mengincar warga non-Papua

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, insiden itu terjadi pada Selasa (18/2/2020).

Ketika itu, sekitar 50 anggota KKB memasuki Kampung Jagamin mencari masyarakat non-Papua.

Mereka pun menemukan tiga guru SD Inpres Baluni yakni, Eustakhius Lefteuw, Agustinus Sere, dan Bonifantura Pakairuru.

2. Digagalkan petinggi dan warga kampung

KKB Papua hendak membawa ketiganya sebagai sandera.

Tapi, usaha itu digagalkan petinggi atau tokoh adat dan masyarakat Kampung Jagamin. Berdasarkan kesepakatan masyarakat, tiga guru itu dievakuasi ke Timika.

Mereka pun diantar masyarakat dengan berjalan kaki menuju lapangan terbang di Arwanop, Kampung Anggogoin pada Rabu (19/2/2020).

Mereka kemudian melapor ke pos Satgas Pamrahwan Arwanop Yonif 754/20/3/Kostrad.

3. Ketiga guru sudah dievakuasi

Pada Rabu (26/2/2020), tiga guru itu kemudian dievakuasi ke Kota Timika menggunakan Helikopter Bell 412/P-3002 milik Polri, dan mendarat di Bandara Mozes Kilangin.

Ketiganya kemudian dibawa ke Mako Brimob Batalyon B Timika untuk dimintai keterangan oleh Satgas Nemangkawi.

4. KKB Papua Terjun ke Jurang Didesak TNI

Sebelumnya, baku tembak antara KKB Papua dengan TNI kembali terjadi pada Selasa (18/2/2020).

Dalam kontak senjata tersebut, TNI berhasil mendesak KKB Papua hingga mereka nekat terjun ke jurang.

Kronologi baku tambak TNI vs KKB Papua ini diungkapkan oleh Kapendam XVII/ Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto.

Menurut Eko, peristiwa terjadi di Kampung Gulanggama dan Japaro Komplek sekitar pukul 07.20 WIB, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kronologi Kontak Senjata KKB dan TNI di Intan Jaya, Warga Sipil Tertembak, Anggota KKB Tewas'.

Saat itu, kata Kapendam, Tim Gabungan Satgas Gakum TNI dan Polri tengah melaksanakan patroli keamanan kriminal separatis bersenjata.

Patroli dilakukan di sekitar Kampung Gulanggama Komplek.

TNI kemudian tanpa sengaja bertemu dengan KKB Papua dan melakukan pengejaran.

Sempat terjadi kontak tembak antara KKB Papua dan TNI.

Dalam kejadian itu, satu anggota KKB Papua bernama Meki Tipagau tewas saat baku tembak.

Sisa-sisa KKB Papu kemudian lari terjun ke jurang ke arah Ugimba.

Setelah KKB Papua melarikan diri, tim gabungan melakukan pembersihan di sektor kontak tembak.

"Saat pembersihan tim menemukan beberapa barang bukti antara lain satu mayat laki-laki bernama Meki Tipagau (18 tahun)," kata Eko.

Berdasarkan keterangan saksi, senjata Meki sempat dibawa lari oleh KKB Papua lain sebelum melarikan diri.

Dari kontak senjata itu, polisi juga menyita 1 unit laptop, ponsel, HT, 2 pucuk senjata rakitan, mesin fax sejumlah 1 unit, busur panah dan beberapa anak panah.

Sedangkan salah seorang warga sipil bernama Kina Sani (14) mengalami luka tembak di kaki kirinya.

Kina diperkirakan tertembak KKB Papua saat mereka melepaskan tembakan membabi buta dari bawah lembah.

Anggota KKB Papua Menyerah Lagi & Berikan Senjatanya

Satu lagi anggota KKB Papua menyerahkan diri ke TNI pada Minggu (23/2/2020).

Anggota KKB Papua bernama YK (54) itu secara sukarela menyerahkan senjata miliknya jenis CIS berikut dua butir munisi kepada Satgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad, Pos Toray, Distrik Sota.

Di samping itu, TNI dan KKB Papua semapt terlibat baku tembak pada Selasa (18/2/2020).

Dalam kontak senjata tersebut, TNI berhasil mendesak KKB Papua hingga mereka nekat terjun ke jurang.

Dan kini, seorang anggota KKB Papua dengan sukarela menyerahkan diri ke TNI.

Melansir dari laman tni.mil.id, hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/PDW Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya dalam rilis tertulisnya di Distrik Eligobel, Kabupaten Merauke, Papua.

Dansatgas mengungkapkan, kronologinya berawal setelah kegiatan rohani yang dilaksanakan oleh Satgas Yonif MR 411/PDW Kostrad di Kampung Sipias beberapa waktu lalu.

Warga Kampung Toray berinisial YK menyampaikan kepada anak angkatnya yakni Praka Andri E Ginting (anggota Pos Toray) bahwa dirinya adalah anggota KKB Papua dan memiliki senjata api yang disimpannya di hutan.

“Atas informasi dari anggota kami tersebut, kami menindaklanjuti untuk terus memberikan pemahaman dan edukasi secara persuasif bahwa memiliki senjata secara ilegal menyalahi hukum  yang berlaku, “ tuturnya.

Lebih lanjut diungkapkan Rizky, pada hari Sabtu (22/2/2020) Pukul 23.00, YK mendatangi Pos Toray dan secara sukarela menyerahkan satu pucuk senjata api jenis CIS dan dua butir munisi kaliber 22 yang diterima langsung Danpos Toray Letda Inf Wesly Baslius Tanaem.

“YK mengakui bahwa dirinya dulu adalah simpatisan TPN/OPM, sedangkan senjata api tersebut adalah pemberian dari saudaranya berinisial APG (60) warga Kampung Toray, yang telah meninggal dunia, “ jelas Alumni Akmil 2003 itu.

Rizky menambahkan, kedekatan personelnya dengan YK beserta keluarganya yang membuat YK secara sukarela menyerahkan senjatanya yang disimpan di dalam hutan.

“Senjata berikut amunisinya telah kami periksa dan kami terima, dan akan kami laporkan ke Kolakops Korem 174/ATW untuk selanjutnya kami serahkan, “ pungkasnya. (*)
 

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 50 Anggota KKB Papua Kalah dengan Warga Kampung, Gagal Sandera 3 Guru SD, Begini Kronologinya, 

Berita Terkini