Berita Videio

Video Bronkopneumonia Penyebab Kematian Pasien Dalam Pengawasan Corona di Kariadi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Yakni, bagaimana kami menjelaskan kepada keluarga, melarang keluarga mendampingi yang lagi sakit."

"Ya, proses-proses itu sudah kami lakukan. Termasuk pemulasaraan jenazah, semuanya sudah kami proses di rumah sakit."

"Kemudian tinggal menuju ke pemakamam oleh keluarga."

"Semua proses sudah kami lakukan agar tidak menular, dan sekali lagi hasilnya negatif," tambahnya.

Agus menegaskan, penyebabab pasien yang meninggal karena pnemonia, bukan karena virus corona.

"Kami juga perlu luruskan tidak ada istilah suspect corona," tandasnya.

Terkait 10 pasien dalam pengawasan yang dimaksud adalah 3 di antaranya WNA dari Jepang, China, dan Korea.

Sedangkan sisanya warga negara Indonesia (WNI).

Negatif Corona

Sebelumnya juga telah disampaikan oleh Kabid Pelayanan Medik RSUP dr Kariadi Semarang, dr Nurdopo Baskoro.

"Menurut hasil laboratorium yang kami terima Senin (24/2/2020), pasien tersebut negatif corona (Covid-19)," kata dr Nurdopo kepada Tribunjateng.com, Selasa (25/2/2020) malam.

Saat ini pasien sudah dikembalikan ke keluarga dan keluarga sudah diberi edukasi terkait penanganan pasien yang meninggal tersebut.

"Karena sebelumnya, pasien yang meninggal belum diketahui penyebabnya."

"Maka kami perlakukan pengawasan virus Covid-19."

"Sehingga, perlakuan yang kami lakukan seperti pasien yang terkena virus corona," tambahnya.

Pasien tersebut merupakan WNI dari Jawa Tengah.

Menurutnya, setiap pasien yang diduga terjangkit virus corona, yang sudah keluar, mendapatkan resume ringkasan perawatan.

Termasuk juga catatan apabila yang bersangkutan mendapatkan gejala klinis seperti sebelumnya harus kembali atau segera ke klinik.

"Alhamdulillah yang sudah kami pulangkan tidak ada masalah," ujarnya.

Sementara masih dalam paparannya menyampaikan, tiga pasien berstatus pengawasan sebelumnya, dipastikan negatif corona (Covid-19).

"Pada pekan lalu, kami masih menunggu hasil dari Litbangkes Jakarta."

"Hasilnya sudah keluar kemarin, Senin (24/2/2020). Hasilnya Alhamdulillah negatif corona."

"Jadi tidak terbukti pasien yang kami rawat pada pekan lalu itu terinfeksi virus Novelcorona."

"Nama virus itu novelcorona, nama penyakitnya Covid-19," tutur dr Agoes Poerwoko.

Dia menuturkan, kedua WNI itu punya riwayat kunjungan ke luar negeri.

Kembali ke Indonesia ada gejala klinis demam, batuk, dan pilek.

Kunjungan ke luar negeri yang dimaksud adalah negara-negara yang sudah dinyatakan positif virus corona.

"Jadi untuk dua hal itu, kunjungan ke luar negeri dan gejala klinis pasien yang masuk, kami masukkan ke dalam pengawasan."

"Jadi ketiga pasien itu awalnya memang kami masukkan ke dalam pasien pengawasan," ujarnya.

dr Agoes Poerwoko menuturkan, secara klinis dari hasil lab yang keluar, mereka dinyatakan negatif corona.

Kalau tidak ada hasil lab dan masih ada gejala, masih akan diawasi selama dua pekan.

"Ketiga pasien tersebut sudah pulang pada Minggu (23/2/2020)," tambahnya.

RSUP dr Kariadi Semarang pada data terakhir sudah menerima pasien dengan gejala virus berjumlah 23 orang.

13 di antaranya dalam pemantauan yang artinya boleh pulang.

Sedangkan untuk 10 orang dalam pengawasan.

"Untuk yang pengawasan ini lah yang diuji lab dan hasilnya negatif."

"Untuk yang pemantauan sudah lewat 15 hari dalam perawatan dan tidak ada gejala," jelasnya. (Muhammad Sholekan)

Berita Terkini