Berita Pembunuhan

Sadisnya Cara Ayah Kandung Paksa Mayat Putrinya Masuk Gorong-gorong dan Dibonceng Motor Dulu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satreskrim Polres Tasikmalaya terus menyelidiki pengungkapan kasus misteri kematian siswi SMP di gorong-gorong sekolahnya, Jumat (31/1/2020).

TRIBUNJATENG.COM - Untuk mengelabui polisi, Budi Rahmat membuang jasad anaknya ke gorong-gorong sekolah, begini kronologinya.

Misteri kematian DS (13) terungkap karena dibunuh ayahnya sendiri, jasad dimasukkan ke drainase agar tampak seperti kecelakaan.

Polisi mulai mengungkap kejanggalan penemuan jasad siswi SMP berseragam pramuka di Tasikmalaya.

Seperti dugaan awal, tersangka ternyata adalah ayahnya sendiri Budi Rahmat (45).

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karbianto mengatakan, tujuan Budi Rahmat (45), menyembunyikan mayat anak kandungnya Delis Sulistina (13), di gorong-gorong agar terlihat seperti kecelakaan dan berharap ditemukan orang setelah membusuk.

Namun, aksinya tersebut terungkap oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang terus melakukan penyelidikan.

"Memang mayat korban membusuk secara kasat mata sulit untuk diketahui sidik jari pelaku.

Namun, hasil otopsi yang sudah diliput rekan-rekan sebelumnya berhasil mengungkap ciri-ciri kekerasan pelaku," kata Anom, Kamis (27/2/2020).

Budi Rahmat, menurut polisi, memasukan mayat korban secara paksa ke gorong-gorong sekolahnya.

"Mayat korban saat dimasukan gorong-gorong dipaksakan oleh pelaku.

Supaya tersembunyi ke dalam gorong-gorong itu, pelaku mendorong mayat korban pakai salah satu kaki mencapai 2 meter jaraknya dari mulut gorong-gorong itu," jelasnya.

Martini Izin Suami Saat Selingkuh dengan Kakek, Marah tak Diberi Uang Telepon Suami Minta Digerebek

DETIK-DETIK Tahanan Wanita Serli Herawati Kabur Saat Mau Disidang di Pengadilan, Berbaur Pengunjung

Polisi Pekalongan Amankan Pria Curi Susu, Tak Percaya Alasannya Saat Dicek di Rumahnya Bikin Haru

Akbar Kaget Temukan Sheila Tewas di Kamar Kos dengan Posisi Terguling dan Wajahnya Terbekap Selimut

Sebelum pelaku memasukan mayat korban ke gorong-gorong sekolah, lanjut Anom, mayat korban dibonceng pelaku menggunakan sepeda motornya dengan kedua tangannya terikat dengan posisi seperti memeluk saat naik motor di lokasi kejadian.

Pelaku pun sempat meninggalkan korban bekerja lagi seusai mencekik lehernya sampai tewas.

"Jadi pelaku sudah tahu setelah mencekik korban yang juga anak kandungnya itu telah tewas.

Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," ungkapnya.

Halaman
1234

Berita Terkini