Wabah Virus Corona

Kamar Tidur Rasanya Berputar dan Saya Sulit Bernafas, Cerita Mantan Pasien Positif Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kesaksian Julie, pasien Corona asal Singapura yang dinyatakan sembuh.

TRIBUNJATENG.COM - Julie, adalah salah satu pasien positif Corona di Singapura. 

Kepada BBC, ia menceritakan secara detail apa yang terjadi padanya, dari awal hingga benar-benar sembuh.

Kisah Julie bermula pada 3 Februari 2020.

Tersipu saat Ditanya Malam Pertama, Kakek 103 Tahun yang Nikahi Gadis 30 Tahun Berikan Mahar Ini

1 Warga Kudus Suspect Corona Setelah Pulang dari Korsel, Diisolasi di RSUD Dr Loekmonohadi

Perampok Bawa Kabur Mobil di Parkiran, Ternyata di Dalam Masih Ada Orang, Ini yang Akhirnya Terjadi

Tukang Bakso Jadi Penadah Mobil Sopir Grab di Kudus yang Dibunuh, Syok hingga Tak Bisa Berdiri

"Saat itu saya pertama kali kena demam."

"Suhu tubuh saya ada di kisaran 38,2 sampai 38,5," ujar Julie.

Julie pun merasa tak aneh dengan demam itu.

Ia kemudian menenggak obat flu.

"Kondisi tubuhku berangsur baik."

"Aku hanya merasa agak letih, lalu aku istirahat, tidur seharian," kata Julie.

Bangun tidur, Julie merasa demam itu sudah sepenuhnya hilang.

"Aku benar-benar normal."

"Bahkan aku tak mengalami pilek atau batuk," ujarnya.

Kesaksian Julie, pasien Corona asal Singapura yang dinyatakan sembuh. (BBC)

Tapi, pada 7 Februari 2020, sekitar pukul 3 dinihari, Virus Corona kembali datang 'mengetuk' Julie.

Julie terjaga dari tidurnya karena ia merasakan sangat sakit di kepala.

"Saat itu, kamar tidur saya rasanya berputar," kata Julie, menceritakan bagaimana sakit kepalanya.

Julie menuju rumah sakit keesokan harinya.

Ia pun dinyatakan positif terkena Covid-19, alias penyakit flu yang disebabkan Virus Corona.

Julie pun ditempatkan dalam ruang isolasi.

Julie mengatakan, mengalami Covid-19 awalnya seperti flu biasa.

Tapi, kemudian puncak serangan datang.

Menurut dia, saat itu sangat sulit untuk bernafas.

"Saat dalam masa kritis, satu hal yang saya rasa sulit lakukan adalah bernafas,"

"Rasanya paru-paruku ini sedang diajak berpacu," kata Julie.

Julie menggambarkan, ketika itu begitu susah untuk bernafas.

"Sangat beda rasanya ketika dalam kondisi normal. Anda mungkin tak akan sadar kalau sedang bernafas," ujar Julie.

Karena sulit bernafas ini, Julie merasa kepayahan untuk melakukan sesuatu.

Ia menggambarkan, berjalan dari ranjang ke kamar mandi yang hanya 5 meter misalnya, akan benar-benar melelahkan.

"Aku ingat hal yang tak bisa kulakukan adalah berjalan, karena rasanya sangat susah bernafas,"

"Karena nafas tersengal-sengal, aku tak kuat lama berdiri. Itu hal yang tak pernah terjadi padaku sebelumnya, ketika aku sakit terkena flu biasa," cerita Julie.

Julie total menjalani karantina selama 9 hari, setelah dinyatakan positif terpapar Virus Corona.

Dokter kemudian menyatakan ia total sembuh dari Covid-19.

Menurut Julie, orang-orang terlalu memandang penyakit ini sebagai hal yang sangat mengerikan.

"Aku merasa, Corona itu sebenarnya hanya flu biasa yang sedang dalam sorotan dunia, sehingga membuat orang-orang khawatir," kata Julie.

"Banyak orang khawatir, karena mereka tak tahu bagaimana virus ini sebenarnya," kata Julie. (*)

Rugikan Nasabah Rp 24,7 Miliar, Keluarga Habib Saleh Minta Kejari Salatiga Seret para Pemakai Dana

Ibu Kepsek Ini Mengaku Belum Berhubungan Intim di Hotel, di Depan Satpol PP Wakilnya Mengaku Sudah

Viral Penjual Papeda Berseragam SD di Pekalongan, Pernah Disebut Tak Waras, Kini Banjir Pujian

Pria Ini Mengaku Tak Bawa Perempuan ke Kamar Hotel, Ketahuan Satpol PP Kendal Si Cewek Lagi Ngumpet

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kesaksian Julie, Pasien Corona yang Sembuh dalam 9 Hari : Sulit Bernafas Jadi Puncak Penderitaan

Berita Terkini