TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tim Satuan Petugas (Satgas) Pangan Kabupaten Kudus mencurigai kenaikan harga gula pasir yang terus merangkak naik hingga mencapai Rp 17 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti menjelaskan, kecurigaan atas kenaikan harga tersebut karena pasokan dari distributor masih lancar.
Padahal, biasanya kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga pada saat pasokannya tidak lancar .
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Viral Misyanto Penjual Es Meninggal di Atas Motornya, Tidak Ambruk
• Penghulu Ini Shock Berat Setelah Ijab Kabul Pengantin, Ternyata Pengantin Laki-laki adalah Wanita
• Bayi Kembar 3 Lahir di Semarang, Namanya Berawalan Huruf S Semua, Ini Arti Menurut Sang Ayah
• Ojol Vs Debt Collector Bentrok di Yogyakarta, Netizen: Maaf Ya Lur Pesanan Mie Gacoannya Agak Lama
"Makanya ini kami cari tahu penyebabnya, barangnya masih ada tetapi harganya terus naik dalam sepekan ini," ujar dia, saat meninjau ke Pasar Kliwon Kudus, Kamis (5/3/2020).
Selain memeriksa ke sejumlah pedagang bahan pokok, pihaknya juga melakukan pemeriksaan ke gudang distributor.
Pihaknya berkunjung bersama Sat Reskrim Polres Kudus tersebut akan menindak oknum yang kedapatan dengan sengaja menimbun komoditas gula pasir.
"Memang masyarakat belum resah, karena gula tidak seperti beras.
Ketika naik sedikit pasti masyarakat resah, tapi ini bentuk antisipasi kami," jelas dia.
Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Rismanto menjelaskan, akan mencari penyebab kenaikan harga gula pasir tersebut.
Setelah mendatangi ke sejumlah pedagang, rencananya dia akan memeriksa gudang distributor di wilayah Krapyak, Kabupaten Kudus.
"Ini masih kami cari penyebabnya, karena yang mengherankan itu pasokannya ada tetapi harga naik terus," ujar dia.
Sementara itu, Sutami (58) pedagang Pasar Kliwon menjelaskan, harga gula pasir saat ini sudah mencapai Rp 15.800 di tingkat distributor.
Sehingga, harga gula pasir di tingkat pengecer bisa mencapai sekitar Rp 17 ribu per kilogramnya.
"Saya biasanya ambil dari teman di PG Rendeng, stoknya lancar tetapi harganya naik terus," ucapnya.
Kenaikan harga itu juga membuat penjualannya menurun, karena konsumen mengurangi pembelian.
"Biasanya bisa habis satu kuintal, tapi ini paling setengah kuintal saja baru habis sekitar tiga hari," ujarnya.
Sebaliknya, pedagang sembako Pasar Kliwon, Nurul (45) menjelaskan sudah tiga hari ini tidak mendapatkan pasokan gula pasir.
"Nggak ada gula pasir saya, sudah tiga hari ini," ujar dia.
Terakhir kali menjual gula pasir harganya sudah mencapai Rp 15 ribu per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp 13 ribu per kilogram.
"Memang sebelumnya harga gula pasir sudah naik sampai Rp 15 ribu.
Kalau sekarang saya tidak tahu karena nggak ada stok," ujar dia. (raf)
• Pilkada Kebumen 2020, AKBP Rudy Cahya Minta Warga Dukung Polres Jaga Kondusifitas Wilayah
• Partai Besutan Grace Natalie Belum Tentukan Sikap Politik di Pilwakot Semarang 2020
• Pemkab Kudus Siapkan Hand Sanitizer di Kantor Layanan Publik dan Pasar Tradisional
• Kreatif, Puskesmas Kebakkramat I Karanganyar Berdayakan Pasien Riwayat Gangguan Jiwa Agar Produktif