TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal tengah berupaya menurunkan jumlah angka kemiskinan dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Hal tersebut dimaksudkan agar kesejahteraan serta ekonomi masyarakat Kendal semakin meningkat.
Bupati Kendal Mirna Annisa, mengatakan setidaknya ada 40.000-an RTLH yang kini dimiliki Pemkab Kendal.
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Viral Misyanto Penjual Es Meninggal di Atas Motornya, Tidak Ambruk
• Penghulu Ini Shock Berat Setelah Ijab Kabul Pengantin, Ternyata Pengantin Laki-laki adalah Wanita
• Bayi Kembar 3 Lahir di Semarang, Namanya Berawalan Huruf S Semua, Ini Arti Menurut Sang Ayah
• Ojol Vs Debt Collector Bentrok di Yogyakarta, Netizen: Maaf Ya Lur Pesanan Mie Gacoannya Agak Lama
Jumlah tersebut masih tergolong tinggi meski sudah mengalami penurunan yang cukup drastism
Kata Mirna, mulai dari 2016 lalu jumlah RTLH di Kendal mencapai 90.000-an rumah.
Angka tersebut semakin terpangkas seiring bantuan pembenahan rumah baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Tahun terakhir, penurunan mencapai 60 persen dari total jumlah tersisa.
"Saat ini kita fokus pada pembenahan jalan.
Untuk RTLH ada beberapa rumah yang belum layak huni, ada berapa keluarga yang kesejahteraannya belum terpenuhi.
Sekitar 40.000 jumlah rumah tidak layak huni.
Target tepat sasaran sesuai arahan pusat.
Selain itu, penurunan angka kemiskinan, peningkatan angka pertumbuhan ekonomi.
Inilah salah dua indikator gambaran permata pantura," terang Mirna, Kamis (5/3/2020).
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Kendal, Moh. Toha, menambahkan hingga kini pihaknya mencatata sekitar 78.000 warga masih kategori miskin atau kurang mampu di Kendal.
Angka tersebut mengalami penurunan dan peningkatan setiap tahunnya.