TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang meminta Dinas Perdagangan Kota Semarang segera mengantisipasi sekaligus menyikapi kenaikan harga beberapa bahan pokok di Kota Semarang.
Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim menduga, dampak informasi penyebaran virus corona menyebabkan kenaikan beberapa bahan pokok di Kota Semarang.
Satu di antaranya harga gula pasir yang terus merangkak hingga kisaran Rp 17 ribu per kilogram.
• Gagal Rampok Mobil, Begal Jerat Leher Driver Grab Boyolali Pakai Kabel USB dan Tusuk Perut Sisi Kiri
• Janda Sebatangkara Meninggal di Kamar Mandi, Sempat Digigit Biawak, Baru Dapat Arisan PKK 600 Ribu
• BREAKING NEWS : 7 Santri dan Kiai Brati Grobogan Tenggelam di Bekas Galian C, Dikabarkan 5 Tewas
• Kamu Mau Apa? Tanya Wiyono pada Pencuri yang Masuk ke Rumahnya di Jaten Karanganyar
"Jika tidak diantisipasi tidak menutup kemungkinan harga akan terus naik dan diikuti kenaikan harga kebutuhan pokok lain," tutur Mualim, Senin (9/3/2020).
Lebih lanjut, Mualim menambahkan, saat ini sudah mendekati bulan puasa dan lebaran.
Apabila kenaikan bahan pokok tidak segera dikendalikan, dapat menyebabkan persoalan ketidakstabilan ekonomi.
Apalagi jika sampai terjadi panic buying lantaran isu virus corona masih terus beredar.
"Biasanya awal Ramadan dan jelang Idul Fitri juga ada kenaikan harga kebutuhan barang pokok.
Kalau saat ini sudah mulai naik, kasihan masyarakat karena awal Ramadan nanti berpotensi akan ada kenaikan harga lagi," ujarnya.
Dia mendorong Pemkot Semarang segera melakukan upaya menekan kenaikan bahan pokok melalui operasi pasar.
Dia juga meminta Pemkot terus berkoordinasi dengan kepolisian mengantisipasi oknum yang melakukan penimbunan barang.
"Biasanya sebagian masyarakat malah memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi.
Misal, menimbun bahan pokok yang sudah langka, untuk dijual dengan harga tinggi," imbuhnya.
Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang, Sugeng Dilianto mengatakan, secara umum ketersediaan gula di setiap pasar di Kota Semarang masih ada.
Hanya saja, memang harga dari distrubutor sudah naik Rp 15-16 ribu.