TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Setelah ada dua pasien positif corona di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo membutuhkan kerjasama dengan masyarakat.
Kerjasama itu yang dimaksud adalah melaporkan ke pemerintah setempat apabila pernah berhubungan dan berkomunikasi dengan korban.
“Ada beberapa catatan yang perlu saya sampaikan, yakni mengimbau masyarakat tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa.
• Resmi Diumumkan, Mulai April Karyawan Bergaji hingga Rp 16 Juta Per Bulan Bebas Pajak Penghasilan
• Kamar Tidur Rasanya Berputar dan Saya Sulit Bernafas, Cerita Mantan Pasien Positif Corona
• Pengasuh Pondok Pesantren di Kab Semarang Nikahi Anak 7 Tahun, Si Anak Tetap Tinggal dengan Orangtua
• Bripka Asep Polisi yang Viral Jadi Imam di Sel Tahanan Dipanggil Kapolri, Langsung Dapat Tawaran Ini
Kami akan memantau terus-menerus dan kami mengintruksikan juga kepada para bupati/kepala daerah untuk menyampaikan sosialisasi ini kepada masyarakat untuk pola hidup bersih,” ungkapnya, Jumat (13/3/2020) sore saat konferensi pers di Puri Gedeh.
Dia juga meminta masyarakat untuk mengurangi kegiatan yang melibatakan banyak orang.
“Kita kurangi kerumunan-kerumunan dulu.
Kita minta kepala desa untuk membantu sosialisasi ini.
Mungkin di tempat-tempat yang sering dijadikan kerumunan, apakah itu pasar, tempat ibadah, sekolah untuk menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun,” tuturnya.
Ganjar berharap, sosialisasi ini agar masyarakat mendapat informasi dengan baik.
“Kami butuh partisipasi masyarakat untuk mengerti dan melapor apa yang terjadi di sana.
Kami juga sudah koordinasi rutin dengan pusat sampai dengan tadi malam.
Saya sudah koordinasi dengan Pak Menteri Kesehatan.
Siang tadi, saya juga sudah koordinasi dengan Pak Jubir,” ungkapnya.
Dia menyebut, sudah menyiapkan langkah-langkah agar bisa merespon persoalan-persoalan yang ada di masyarakat dengan cepat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang sekiranya tidak terlalu penting untuk urusan-urusan pertemuan dikurangi dan tidak usah berpergian ke luar negeri,” imbaunya.
Sebelumnya Ganjar Pranowo mengumumkan ada dua pasien positif corona di Jawa Tengah.
"Saya ingin sampaikan, sampai pada Jumat sore hari ini pukul 15.58, jumlah pasien dalam pengawasan kita ada 46 orang.
Hasil dari cek laboratorium, yang negatif ada 37 orang, dua di antaranya positif.
Yang satu sudah dikebumikan di Magetan Jawa Timur, beliau jualan di Solo.
Satu orang masih dirawat di RSUD dr Moewardi Solo," tuturnya.
Mengenai jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) Corona, dia menyampaikan yang masih dirawat ada delapan orang.
Mereka tersebar di beberapa rumah sakit di Jawa Tengah.
"Saya bacakan saja, di RSUD Kardinah Tegal 1 orang.
RSUD Tidar Magelang 2 orang, di RSUD dr Margono Soekarjo 1 orang.
Di RSUD dr Moewardi Solo totalnya ada 3, yang 1 meninggal kemarin itu.
Kemudian di RSUD Tugurejo 1 orang dan di RSUP Kariadi 1 orang," ungkapnya.
Ganjar menyampaikan, kondisi terakhir 1 pasien yang dinyatakan positif corona sudah dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Moewardi.
"Satu yang meninggal sudah dikebumikan.
Kami sudah melakukan tracking sejak kemarin malam.
Kami juga sudah melakukan tracking dari beberapa titik yang kemungkinan si pasien yang meninggal ini berhubungan dengan banyak orang," tuturnya.
Ganjar menyampaikan pasien yang meninggal memiliki beberapa toko di Solo.
"Tokonya ada empat, kami minta tutup dulu sampai dengan hari ini.
Jadi ada isolasi sampai hari ini untuk dilakukan pengecekan-pengecekan dari pemerintah," ungkapnya.
Dia menuturkan sejak dua pasien yang dirawat di RSUD dr Moewardi dinyatakan positif, Dinas Kesehatan Solo sudah melakukan tindakan-tindakan penelusuran kemungkinan suspect lain.
"Sudah berjalan untuk mengerjakan soal-soal ini sehingga kami harapkan nanti bisa melakukan tracking berikutnya," tandasnya. (kan)
• 14 Hari Operasi Antik, Polres Salatiga Tangkap 8 Pengedar Narkoba
• Terik Mentari Tak Surutkan Semangat 30 Muda-mudi di Kendal Tampilkan Seni Budaya Tari hingga Gamelan
• Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Dibersihkan Pakai Disenfektan
• 2 Bulan Lebih BNNP Jateng Sudah Tangkap 5 Napi LP Kedungpane yang Masih Kendalikan Jaringan Narkoba