TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Setelah satu orang pasien positif corona meninggal dunia di RSUD Moewardi, Pemkot Solo bergerak cepat mengantisipasi penyebaran virus itu.
Satu di antaranya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meliburkan sekolah selama dua pekan.
Sementara di Jateng, sementara ini belum melakukan kebijakan tersebut.
• Warga Solo Positif Virus Corona, Rudy Tetapkan KLB : Siswa Belajar di Rumah, Tempat Wisata Ditutup
• Lapan RI Keluarkan Peringatan Adanya Asteroid Dekati Bumi, Ini Waktunya
• KPK Sebut 898 Rumah Sakit Mark Up Kelas demi Klaim BPJS, Rumah Sakit Mana Saja Itu?
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menerangkan saat ini pihaknya masih siaga penuh memantau perkembangan mengenai penyebaran virus corona di wilayahnya.
Pihaknya juga terus mengikuti dan mengawasi segala dinamika yang ada.
Pemprov Jateng, lanjut Ganjar, juga selalu berkomunikasi intens dengan pemerintah pusat.
Sementara mengenai meliburkan pelajar, ia masih menunggu review dari tim kesehatan.
“Tim kesehatan akan selalu merespon dan mereview untuk sampai pada keputusan itu (meliburkan sekolah, red),” kata Ganjar, Sabtu (14/3/2020).
Ganjar mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan selalu menjaga kesehatan.
Orang nomor satu di Jateng itu juga menginstruksikan pada seluruh kepala desa untuk mengedukasi warganya terkait pencegahan virus corona.
“Hindari dulu kerumunan,” tambah dia.
Ganjar juga menginstruksikan agar disediakan tempat cuci tangan di ruang publik.
Sebelumnya Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menetapkan Kota Solo dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona, Jumat (13/3/2020) malam.
Dengan adanya status KLB virus Corona ini, Pemerintah Kota Solo menerapkan sejumlah kebijakan.
Satu di antaranya, kegiatan belajar mengajar para siswa di sekolah yang dialihkan ke rumah hingga batas waktu yang belum ditentukan.