Wabah Virus Corona

Banyak Dicari, Harga Jahe di Kota Semarang Mengalami Kenaikan

Penulis: Adelia Sari
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Harga rempah jahe terus mengalami kenaikan di sejumlah pasar di Kota Semarang.

Hal ini terjadi semenjak merebaknya virus corona di Indonesia, khususnya di Kota Semarang.

Harga jahe merah menembus angka Rp 80 ribu per kilonya di Pasar Bulu.

Menurut salah satu pedagang, Muhliya (47) kenaikan harga jahe ini sudah berlangsung selama dua minggu.

"Harganya naik, barangnya juga langka. Jahe merah saja sampai 80 ribu, ya itu gara-gara corona," ucap Muhliya kepada Tribunjateng.com, Senin (16/3/2020).

Sedangkan jahe emprit yang awalnya Rp 35 ribu kini menjadi Rp 70 ribu per kilonya.

Muhliya mengatakan jika stok jahe merah tidak ada karena banyak diburu orang.

Tak hanya jahe saja, sejumlah rempah lain juga mengalami kenaikan seperti temulawak, kencur dan kayu manis.

"Temulawak awalnya Rp 10 ribu perkilo sekarang Rp 15 ribu. Kayu manis jadi Rp 90 ribu dari harga Rp 60 ribu," lanjut Muhliya.

Hal yang sama juga terjadi di Pasar Peterongan.

Harga jahe merah naik lebih tinggi, yaitu menembus angka Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu.

"Sejak ada corona itu mba, jahe jadi mahal dan langka. Ini jahe merahnya saja tidak ada. Yang ada jahe emprit dan gajah," ucap Widji, pedagang Pasar Peterongan.

Jahe emprit sendiri di Pasar Peterongan mencapai harga Rp 80 ribu, sedangkan jahe biasa Rp 60 ribu.

Harga kencur pun mengalami kenaikan menjadi Rp 60 ribu per kilo yang awalnya Rp 40 ribu perkilonya.

Sejumlah warga pun mengeluhkan adanya kenaikan harga jahe yang terjadi.

Halaman
12

Berita Terkini