TRIBUNJATENG.COM, KENDAL -- Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kendal Ircham Chalid memastikan, pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 199 desa tetap digelar di tengah pandemi corona.
Namun, guna mencegah penularan dan sebaran virus Corona-19, pihaknya meminta panitia pilkades masing-masing desa menyediakan tisu dan handsanitizer di setiap tempat pemungutan suara (TPS).
"Jadi, untuk mengantisipasinya, kami imbau Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) menyediakan cairan antiseptik untuk tangan di tiap-tiap TPS. Juga, tisu untuk menambah upaya menjaga kebersihan," terang Ircham saat dihubungi, Senin (16/3).
Rencananya, pilkades serentak digelar Rabu (18/3). Pesta demokrasi tingkat desa ini bakal diikuti 637 calon kepala desa. Tersedia lebih dari 1000 TPS untuk proses pemungutan suara.
Ircham juga mengimbau masyarakat tidak saling kontak fisik selama menyalurkan aspirasi, baik antar pemilik hak suara maupun petugas pemungutan suara.
• Akankah Deontay Wilder Akan Berubah Seusai Kalah, Ini Prediksi Eks Pelatih Mike Tyson Sebut
• OPPO Reno3, Ponsel dengan Megapixel Tertinggi Bakal Hadir di Indonesia
• Forum Guru Y Bangun Widadi : Sekolah Benteng Cekal Penyebaran Virus Corona
• Ganjar Minta Pondok Pesantren di Jateng Lockdown
Untuk mengantisipasi antrean yang berhimpitan, pihaknya memastikan, panitia telah menyiapkan lebih dari satu TPS di setiap lokasi pemungutan suara.
"Karena kontak langsung dinilai sebagai satu cara mudah penyebaran virus, kami usahakan untuk tidak kontak satu sama lain," lanjutnya.
Terkait tahapan, Ircham mengatakan, hari ini merupakan masa tenang setelah kemarin, para cakades melakukan kampanye. Mereka tak hanya memasang gambar tetapi juga menyosialisasikan diri bersama visi misi sebagai cakades secara prosedural.
"Untuk teknisnya dan waktu pencoblosan, merupakan wewenang dari P2KD masing-masing," ujarnya.
Ketua P2KD Kelurahan Brangsong, Samiyo mengatakan, pihaknya telah menerima imbauan terkait penyediaan handsanitizer dan beberapa peralatan lain. Pihaknya pun telah menyediakan di sembilan TPS yang ada.
"Kami akan minta warga mencuci tangan sebelum mencoblos dan menggunakan handsanitizer pascamencoblos, kemudian dikeringkan menggunakakn tisu. Tapi, teknis lainnya masih akan kami rapatkan lebih lanjut," ujarnya.
Sementara, Kapolres Kendal AKBP Ali Wardana, meminta warga mematuhi anjuran Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kendal terkait kegiatan yang melibatkan massa.
Hal ini disampaikan Ali di sela memimpin anak buahnya membersihkan lingkungan Masjid Agung Kendal, Senin.
"Kami harap, masyarakat mengikuti anjuran dari Dinas Kesehatan dan juga anjuran untuk meminimalkan atau mambatasi kegiatan yang melibatkan banyak massa. Harus kordinasi dengan petugas kesehatan setempat," terangnya.
Sementara, dalam kegiatan bersih-bersih masjid itu, setiap anggota menyapu pelataran, jalan, hingga pertokoan di depan masjid. Mereka juga mengelap enternit serta sudut masjid yang terbuat dari kaca.
Menurut Ali, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Polri Peduli Kesehatan. Selain masjid, pihaknya juga membantu warga membersihkan tempat ibadah lain serta tempat-tempat keramaian yang sering dikunjungi warga.
Ia berharap, masyarakat menjaga diri sendiri dari virus Covid-19 serta menjaga kebersihan lingkungannya. "Kami juga berikan sejumlah masker dan handsanitizer agar bisa dipergunakan jamaah," terang Ali.
Pengurus Takmir Masjid Agung Kendal, Ubaidillah, berterima kasih atas kepedulian polisi membersihkan tempat ibadah. Hal tersebut memotivasi ketakmiran agar lebih giat menjaga kebersihan lingkungan.
"Ikhtiar kami, setiap hari karpet masjid dibersihkan. Hari ini (kemarin), kami juga mulai menyediakan handsanitizer," terangnya.
Pihaknya belum membatasi kegiatan bersama di masjid. Hanya, pengurus telah mengumumkan dan meminta jamaah tidak saling berjabat tangan dulu. Sebagai ganti, jamaah dianjurkan bertegur sapa secara lisan guna mencegah penularan corona.
Suhu Tubuh 41 Siswa Langsung Dicek
PETUGAS Puskesmas mengecek suhu tubuh serta kesehatan 41 siswa dan tiga guru SMA PGRI 1 Kendal yang baru pulang dari study tour ke Bali, Senin (16/3). Meski dinyatakan sehat, mereka diminta mengarantina diri secara mandiri selama 14 hari ke depan.
"Alhamdulillah, semua sehat, tidak ada yang sakit sehingga diperbolehkan pulang," ungkap Kepala SMA PGRI 1 Kendal Pujo Dwiharjono seusai kegiatan pemeriksaan.
Dikatakannya, study tour berlangsung lima hari. Meski begitu, selama kegiatan, pihaknya terus membekali siswa terkait pengetahuan serta tata cara pencegahan corona, mulai dari memakai masker, menggunakan handsanitizer, hingga imbauan tak bersentuhan fisik dengan warga maupun turis.
Menurut Pujo, petugas juga mengecek awak dari biro perjalanan yang mengatur perjalanan. Kegiatan pemeriksaan di bawah kendali Dinas Kesehatan Kabupaten (Dinkes) Kendal ini juga dipantau langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kendal Moh Toha.
"Dinas Kesehatan menyarankan agar semua yang terlibat dalam kegiatan ini juga segera memeriksakan diri jika mengalami sakit. Semua akan tetap dipantau dinas," kata Pujo.
Sementara, upaya mencegah sebaran corona di lingkungan pendidikan juga dilakukn Pondok Pesantren Darul Hikmah Lanji Patebon. Pengasuh ponpes Nur Kholidin mengatakan, pihaknya meliburkan kegiatan pondok maupun sekolah SMP Darul Himah.
"Kami memang tidak mewajibkan santri pulang kampung, hanya mengimbau dan menyampaikan bahwa proses belajar diliburkan. Mereka yang memilih apakah mau pulang atau tetap tinggal di pondok. Yang pulang, kami sediakan grup Whatsapp untuk berkoordinasi terkait belajar daring dan tugas lain," ujarnya.
Menurut Nur, ada sekitar 70-an santri di ponpes tersebut. Sebagian besar santri memang memilih pulang setelah dijemput keluarga namun ada juga yang memilih tetap belajar di ponpes.
Di Demak, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak mulai meliburkan kegiatan belajar mengajar PAUD-SMP mulai hari ini, Selasa (17/3). Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dikbud Demak Eko Pringgo Laksito mengatakan, guru tetap masuk seperti biasa dan diminta memantau anak didiknya.
"Sementara guru masih masuk, dalam upaya memastikan siswanya tetap belajar di rumah. Jangan sampai, selama libur, siswa justru ke tempat wisata atau berlibur," terangnya.
Dia juga meminta guru membekali siswa pengetahuan terkait corona. Termasuk, mengajak siswa terus menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta membatasi kegiatan di luar rumah. (sam/ivo)
Dua Pasien Dalam Pengawasan
KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal Ferinando Rad Bonay menyampaikan, ada dua orang dalam pengawasan (ODP) terkait virus Covid-19, di RSUD dr Soewondo Kendal. Keduanya menjalani perawatan di ruang isolasi.
"Ini masih PDP karena memenuhi tiga kriteria, yakni demam, batuk pilek, dan pneumonia. Dibuktikan lewat hasil rontgen," terang Feri, sapaannya, saat ditemu di kantor DKK, Senin (16/3).
Menurutnya, seorang pasien dirawat sejak Kamis (14/3) sepulang dari Malaysia. Sementara, seorang lagi, merupakan pekerja di bandara dan dirawat mulai Minggu (15/3).
"Kondisi mereka masih baik. Tapi, karena penanganan khusus, pasien tidak boleh dijenguk. Yang masuk ke ruangan pun harus memakai pakaian khusus," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Sowondo Kendal Mastutik mengatakan, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium berdasarkan pemeriksaan usap tenggorokan/swab.
"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang, jangan panik. Jaga kondisi imun tubuh dengan memperbanyak makan buah dan sayuran ," kata Mastutik.
Dia mengutarakan, hingga saat ini, belum ditemukan adanya pasien positif corona di Kendal. "Bupati Kendal akan menginformasikan kepada masyarakat bila ada kasus terkonfirmasi di kabupaten Kendal," ujarnya. (sam/kpc)
• Inilah Fatwa Baru MUI Soal Beribadah Terkait Wabah Covid-19 di Indonesia, Ini Ketentuannya
• Inilah Daftar Lengkap Terbaru 132 Rumah Sakit Rujukan Corona, di Aceh hingga Papua