TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Seorang Kepala Puskesmas di Kejobong, Purbalingga menyulap salah satu ruangan Puskesmas jadi tempat isolasi sementara untuk menampung PDP corona.
Hal itu dilakukan setelah warganya yang berstatus PDP corona ditolak oleh empat rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Sebelumnya seorang warga Kejobong, Purbalingga, mengeluhkan gejala batuk, pilek, demam dan sesak napas.
Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta.
• Redmi Note 9S Resmi Dirilis, HP 4 Kamera dengan Harga Rp 3 Jutaan, Ini Spesifikasinya
• Soal Kepastian UN Dihapus Tahun Ini, Kemendikbud Tunggu Keputusan Presiden Jokowi
• Ahli Medis China Peringatkan Adanya Gejala Gelombang Susulan Wabah Virus Corona
• Tak Bisa Mencium Bau Jadi Gejala Baru Tertular Virus Corona atau Covid-19, Hasil Penelitian Terkini
Meski berstatus Pasien Dalam Pengawasan ( PDP), pasien itu belum mendapatkan fasilitas pemeriksaan penunjang dan swab hidung.
Ironisnya, ia pun ditolak di sejumlah rumah sakit di Purbalingga.
Kepala Puskesmas Kejobong Dyah Kurniasih menjelaskan, pasien memang sering melakukan perjalanan ke luar kota.
"Kebetulan pasien ini juga baru saja pulang dari Jakarta," ungkap Dyah.
Pasien kemudian mengeluh sakit batuk, pilek, demam dan sesak napas.
"Sehingga sesuai juknis (petunjuk teknis) kami kategorikan sebagai PDP," kata Dyah.