TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - RS Prof Dr Awaludin Djamin Semarang atau biasa dikenal sebagai RS Bhayangkara siapkan satu lantai ruangan khusus untuk penanganan virus corona Covid 19.
Ruangan itu nantinya dipergunakan sebagai tempat isolasi penanganan khusus para pasien yang terpapar virus corona.
Hal itu diungkapkan Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel di sela kegiatannya di Mapolda Jateng, Selasa (24/3/2020) ini.
• Bingung Bayar Kredit? Jangan Khawatir, Presiden Jokowi Tangguhkan Cicilan 1 Tahun, Ini Syaratnya
• Nada Ganjar Meninggi Sebut Brebes Paling Lemot Tangani Pandemi Virus Corona
• Suami Positif Virus Corona, 14 Hari Kemudian Istri Menyusul, Kabar Baiknya Anak Dinyatakan Negatif
• Warga Sukoharjo yang Positif Corona Sempat Ikut Outbound di Semarang, Kini Sukoharjo Berstatus KLB
Kapolda mengungkapkan, dalam satu lantai khusus itu, setidaknya ada 36 kamar yang disediakan RS Bhayangkara untuk penanganan virus corona.
"Hal ini kami persiapkan untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi wabah virus corona.
Sehingga, selain bisa dirujuk ke berbagai RS milik pemerintah, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pun bisa dilarikan ke sini (RS Bhayangkara)," jelas Irjen Pol Rycko.
Selain menyediakan satu lantai khusus untuk penanganan corona, RS Bhayangkara pun kini tengah sibuk memproduksi handsanitizer sendiri.
Menurutnya, langkah itu diambil guna mengatasi terbatasnya ketersediaan handsanitizer di pasaran.
Kini, kata Kapolda, handsanitizer buatan dari RS Bhayangkara telah didistribusikan kepada para anggota kepolisian.
Tak hanya itu, para taruna Akpol pun turut diberikan handsanitizer produksi RS Bhayangkara.
Rencananya, Kapolda pun akan membagikan secara luas ke masyarakat hasil handsanitizer buatan RS Bhayangkara.
"Kita sudah bagikan handsanitizer buatan RS Bhayangkara ke seluruh anggota Polda Jateng.
Nanti, kita juga bakal memberikan secara cuma-cuma ke masyarakat luas," lanjutnya.
Kapolda menyadari, ketersediaan handsanitizer dan masker di pasaran kini sangat terbatas.
Untuk itu, pihaknya telah mengerahkan anggota Ditreskrimsus dan Ditreskrimum guna memantau para produsen farmasi.