TRIBUNJATENG.COM, YOGYA - Dalam sehari, terhitung Gunung Merapi erupsi dua kali pada Sabtu (28/3/2020) ini.
Gunung Merapi Erupsi hari ini pertama pada pukul 05.21 WIB.
Data BPPTKG Yogyakarta menyebutkan, erupsi tercatat di seismograf dengan amplitudo 50 mm dan durasi 180 detik.
• Gunung Merapi Erupsi 7 Menit, Hujan Abu Tipis Terjadi di Tlogolele Boyolali
• Gunung Merapi Erupsi Malam Ini, Warga Berhamburan Keluar Rumah, Ada Kilatan Petir di Puncak
• Oknum Polisi Gresik Cabuli Mertua hingga 7 Kali, Padahal Punya Istri Cantik dan Muda
• Taati Arahan Ganjar, Wali Kota Tegal Ganti Local Lockdown dengan Isolasi Wilayah
• Update Jumlah Pasien Corona 28 Maret: Tambah Jadi 1.155 Kasus, 59 Sembuh, 102 Meninggal
Teramati tinggi kolom erupsi 2.000 meter dan arah erupsi ke Barat. Status masih waspada.
Kemudian, Gunung Merapi erupsi malam ini Sabtu (28/3/2020). Erupsi terjadi pukul 19.25 WIB.
Menurut informasi yang disampaikan akun Twitter @BPPTKG erupsi tercatat di seismogram dengan durasi amplitudo 75 mm selama 243 detik.
Teramati tinggi kolom erupsi 3.000 meter.
Sementara arah angin saat erupsi ke arah barat.
Hingga kini status Gunung Merapi juga masih waspada sejak 21 Mei 2018.
BTTPKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik.
Tingkat aktivitas Waspada (Level II).
Jarak bahaya dalam radius 3 km dari puncak Merapi.
Di luar radius tersebut, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa.
Erupsi berturut
Pada kurun waktu dua hari terakhir mulai Jumat-Sabtu (27-28/3/2020) Gunung Merapi mengalami erupsi sebanyak tiga kali.
Rincian erupsi tersebut di antaranya, Jumat (27/3/2020) pukul 10.46 WIB dan 21.46 WIB, serta Sabtu (28/3/2020) pukul 05.21 WIB.
Masing-masing letusan menghasilkan tinggi kolom 5.000 meter, 1.000 meter, dan 2.000 meter.
Seismograf merekam letusan kedua dan ketiga memiliki amplitudo masing-masing 40 mm dan 50 mm dengan durasi 180 detik.
Tidak teramati adanya awan panas dari letusan ini.
Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) diterbitkan dengan kode warna orange.
Angin saat kejadian letusan mengarah ke Barat.
Akibat erupsi tersebut terjadi hujan abu tipis dalam radius 5 km dari puncak Gunung Merapi terutama pada sektor Barat menjangkau beberapa di wilayah Kabupaten Magelang.
"Ancamannya berada dalam radius 3 km berupa lontaran material. Kita harapkan masyarakat benar-benar tidak mendekati jarak radius 3 km."
"Bagi yang berada di dekat batas radius tersebut harap menggunakan masker. Tapi di masa (imbauan tetap di rumah) sekarang ini kita harapkan masyarakat bisa tinggal di rumah saja," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dalam jumpa pers online yang digelar Sabtu (28/3/2020) pukul 10.15 WIB.
Hanik melanjutkan, seismisitas setelah erupsi Jumat (27/3/2020) pukul 10:46 WIB didominasi gempa LF atau gerakan fluida, yaitu sebanyak 24 kali, hembusan 11 kali, guguran 2 kali, dan MP 2 kali.
Deformasi tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Data observasi ini menunjukkan adanya fluida yang bergerak ke permukaan, tetapi tekanan tidakcukup kuat karena material letusan didominasi oleh gas vulkanik.
"Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi. Erupsi yang berurutan dalam waktu dekat mengindikasikan adanya suplai magma yang menuju ke permukaan. Sekarang kita belum tahu magma sejauh mana. Kita tunggu perkembangannya seperti apa," jelas Hanik.
Ia menambahkan, ancaman bahaya letusan ini berupa awan panas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan kurang dari 3 km.
Hanik mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi, masyarakat dapat mengakses
Informasi melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana No. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514192. (Tribunjogja.com )
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Fakta-fakta Gunung Merapi Erupsi Hari Ini, Meletus Dua Kali hingga Penjelasan BPPTKG