Liga 1

Sebelum Ada Corona, Bek PSIS Ini Sudah Minum Ramuan Rempah-rempah untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdul Abanda Rachman PSIS Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemain bertahan PSIS Semarang, Abdul Abanda Rachman mengaku memiliki dua pandangan berbeda menanggapi kompetisi sepakbola tanah air yang saat ini dihentikan sementara hingga bulan Juni mendatang.

Jika sesuai rencana, baik Liga 1 ataupun Liga 2 baru akan digulirkan kembali pada awal Juli tahun ini.

Penundaan ini terkait penyebaran virus corona atau covid-19. Mau tidak mau, untuk memutus rantai penyebaran maka kompetisi harus dihentikan.

Nella Kharisma Tersipu Malu Ketika Dory Penabuh Gendang Didi Kempot Akan Nafkahinya dan Anak-anak

Paru-paru Jadi Incaran Virus Corona, Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Menjaga Kesehatannya

Pria Berbaju Loreng Hadang dan Gebrak-gebrak Mobil Bupati Tulungagung: Anak Saya Tak Bisa Makan!

Sebelum Membunuh Gadis Pagar Ayu, Tersangka UI Sempat Minta Maaf, Terungkap Masa Lalunya

Menurut Abanda, di satu sisi ia mengaku kecewa sebab kompetisi ditunda dalam waktu yang sangat panjang.

Namun, bila tak dihentikan sementara dampaknya akan sangat berbahaya.

"Satu sisi mungkin kami merasa kecewa dengan keputusan itu, tapi di sisi lain itu hal yang sangat positif biar tetap aman Indonesia.

Takutnya kalau kompetisi tetap dijalankan, waduh wabah covid-19 ini bisa kemana-mana," kata Abanda kepada Tribun Jateng, Selasa (31/3/2020).

Penundaan kompetisi yang cukup lama ini membuat Abanda rindu dengan atmosfer kompetisi, dan juga saat berada bersama-sama tim.

Saat ini, Abanda dan kawan-kawan di PSIS Semarang diminta untuk berlatih mandiri di rumah masing-masing terhitung sejak Senin (23/3) lalu.

"Satu sisi senang bisa memutus rantai penyebaran covid, satu sisi kita rindu sama teman-teman. Rindu suasana latihan, suasana stadion.

Semoga cepatlah berlalu situasi ini biar bisa cepat kumpul-kumpul sepertinya biasanya lagi," kata Abanda.

Menyoal antisipasi terhadap virus corona, ia mengaku sangat berhati-hati terhadap ancaman virus tersebut.

Terutama di tempat tinggalnya saat ini, di Makassar, Sulawesi Selatan.

Selain lebih banyak beraktivitas di rumah, salah satu cara untuk tetap terhindar dari ancaman virus corona, yakni meningkatkan sistem imun.

Nah, untuk meningkatkannya ini, Abanda mengaku memiliki resep tersendiri, yakni mengkonsumsi rempah-rempah secara rutin pagi dan sore.

Seperti kunyit dan jeruk nipis yang dicampur dengan air hangat.

Bahkan, sebelum merebaknya kasus virus corona di Indonesia, Abanda mengaku sudah rutin mengkonsumsi rempah-rempah tersebut.

"Caranya saya meningkatkan imunitas bersama keluarga, kami dari dulu sebelum ada corona ini sering pakai rempah.

Kemudian (sekarang) sudah dilakukan lima hal penting, seperti cuci tangan dan semacamnya.

Sebelum itu kami sudah pakai rempah, kemudian olahraga, jadi paling tidak untuk menangkal semua itu menerapkan pola hidup sehat," kata eks pemain Kalteng Putra ini.

Di sisi lain, saat berolahraga, Abanda mengatakan lebih memaksimalkan latihan di kompleks perumahannya yang berlokasi di Sudiang, Kota Makassar.(*)

Ridwan Pria Berbaju Loreng Hadang Mobil Bupati Langsung Tertidur Pulas Ketika Sampai Kantor Polisi

WHO Sebut Virus Corona di Asia Baru Permulaan: Ini Akan Jadi Pertempuran Jangka Panjang

Perusahaan Pembiayaan dan Perbankan Siap Berikan Keringanan Kredit Penangguhan Cicilan 1 Tahun

Semua Pemudik Tujuan Karanganyar yang Naik Bus Akan Diturunkan di Terminal Palur, Ini Alasannya

Berita Terkini