Berita Regional

Liciknya Anggota KKB Papua Bisa Menyusup ke Freeport dan Tembak Mati Karyawan

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) diberondong tembakan oleh orang tidak di kenal di Gedung Perkantoran PTFI Kuala Kencana, Papua, Senin (30/3/202020). (Kontributor Tribunnews.com/ Banjir Ambarita)

Liciknya Anggota KKB Papua Bisa Menyusup ke Freeport dan Tembak Mati Karyawan

TRIBUNJATENG.COM, TIMIKA - Terungkap strategi licik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Kali Kopi bisa menyusup ke Freeport dan menembak  mati karyawan.

KKB Papua Kali Kopi ternyata berbaur dengan warga lokal lalu menyusup melalui jalan-jalan 'tikus' yang biasa dilewati penduduk setempat.

Polisi pun mengungkap target utama KKB Papua menyerang Freeport.

Klarifikasi Syekh Puji Nikahi Bocah 7 Tahun : Ada Oknum dan Keluarga Minta Uang Rp 35 Miliar

Tak Takut Corona, Gangster All Star Hendak Tawuran Lari Tunggang Langgang Saat Polisi Datang

Dikabarkan Hilang Setelah Ungkap Virus Corona Pertama di Wuhan, Dokter Ai Fen Muncul, Ini Curhatnya

Ardi Bakrie Ungkap Peran Besar Nia Ramadhani hingga Pernikahan Mereka Langgeng, Sudah 10 Tahun Lho

Ya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meyakini, sebagian besar anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kali Kopi pimpinan Joni Botak selama ini membaur dengan warga di Kota Timika.

KKB pimpinan Joni Botak merupakan pelaku penembakan tiga karyawan Freeport, Senin (30/3/2020).

Penembakan menyebabkan 1 orang meninggal dan 2 orang lainnya terluka.

"Anak-anak ini memang sebagian besar ada di kota.

Tidak menduga bahwa mereka akan melewati wilayah Kuala Kencana untuk melakukan kekerasan.

Mereka sangat paham dengan jalur-jalur tradisional yang biasanya dilalui oleh masyarakat," kata Irjen Waterpauw di Timika, mengutip Antara, Rabu (1/4/2020).

Kapolda mengatakan, melalui aksi penyerangan dan penembakan terhadap karyawan dan perkantoran Freeport di Kuala Kencana, KKB Kali Kopi yang ditenggarai mendalangi kasus itu sekadar ingin memberi pesan kepada berbagai pihak bahwa mereka ada.

"Indikasinya jelas, dia mau menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka memiliki eksistensi.

Tujuannya mereka hanya mau membesarkan kelompoknya saja untuk diakui.

Jadi untuk minta pengakuan.

Itu yang kami sadari, lebih dari itu tidak," kata Waterpauw.

Halaman
12

Berita Terkini