DETIK-DETIK Seorang Pria Tewas Ditembak Langgar Aturan Lockdown, Awalnya Marah Ditanya Soal Masker lalu melawan petugas dengan sabit lalu ditembak petugas
TRIBUNJATENG.COM -- Aturan tegas dan ancaman pemerintah Filipina untuk menembak mati terhadap warga yang melanggar lockdown tidak hanya gertakan semata.
Seorang pria berusia 63 tahun dikabarkan tewas setelah ditembak di Filipina.
Pria tersebut ditembak mati setelah mengancam para pejabat desa dan polisi dengan sabit di pos pemeriksaan virus corona.
Informasi itu disampaikan oleh pihak kepolisian pada Sabtu (4/3/2020).
Si pria diyakini mabuk ketika ia mengancam para pejabat desa
dan polisi yang menjaga pos pemeriksaan di kota Nasipit, provinsi selatan Agusan del Norte, Kamis, kata sebuah laporan polisi.
"Tersangka itu diperingatkan oleh petugas kesehatan desa," ungkap laporan tersebut yang dikutip dari Al Jazeera.
"Karena (dia) tidak mengenakan masker," kata laporan itu.
"Tapi tersangka marah, mengucapkan kata-kata memprovokasi
dan akhirnya menyerang personil menggunakan sabit," terang laporan tersebut.
Lebih jauh, tersangka ditembak mati oleh seorang polisi yang berusaha menenangkannya.
Insiden ini adalah kasus pertama yang dilaporkan polisi menembak warga sipil
karena menolak mengikuti lockdown untuk mengekang penyebaran virus corona.
• Senin, 6 April Waspada Hujan Ringan dan Sedang di Sebagian Wilayah Tegal Pada Sore Hingga Malam Hari
• Simak Prakiraan Cuaca BMKG di Purwokerto Hari Ini Senin 6 April 2020
Peringatan Duterte: Ikuti Perintah Saat Ini