Virus Corona Jateng

Dampak Virus Corona di Jateng, PHRI : Perhotelan Makin Memburuk, Mau Tak Mau Karyawan Dirumahkan

Penulis: budi susanto
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng, Bambang Mintosih, menyatakan industri perhotelan sangat terdampak wabah Covid-19.

Hal itu membuat pekerja part time perhotelan yang hanya dibayar saat dibutuhkan hotel terkena imbasnya secara langsung.

"Mereka terkena imbas langsung, dan tidak mendapat penghasilan karena tidak bekerja," paparnya, Selasa (7/4/2020).

Viral Driver Taksi Online Menangis, Curhat pada Jokowi Mobil Akan Ditarik Leasing

Pengakuan Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona: Ketika Ambulans Tiba, Jantung Berdegub Cepat

Temuan Para Ilmuwan Terbaru Ada 5 Kelemahan Virus Corona dan Karakteristiknya

BREAKING NEWS, 2 Pasien Dinyatakan Positif Corona di Demak, Pulang dari Jakarta, Sekda: Status Siaga

Dilanjutkannya, karena sepinya hotel banyak karyawan part time tidak bekerja dan pulang ke daerah masing-masing, bahkan beberapa jadi driver Ojol.

"Kondisi industri perhotelan terus memburuk, mau tak mau karyawan di rumahkan termasuk karyawan part time," ucapnya.

Untuk mengurangi beban para pekerja perhotelan, ia meminta perbankan segera memberikan keringanan kredit bagi karyawan yang mempunyai pinjaman ke bank.

"Hampir 95 persen karyawan hotel baik yang tetap maupun part time punya pinjaman di bank.

Kami berharap wacana keringanan cicilan ataupun waktu pembayaran segera direalisasikan," paparnya.

Di akuinya, rata-rata manajemen hotel merumahkan karyawan sementara waktu, dengan sistem gaji ataupun non gaji.

"Kebijakan ini diambil masing-masing hotel tergantung kekuatan ekonominya.

Ada karyawan yang tetap bekerja dan dibayar 50 persen, ada juga yang dirumahkan untuk sementara waktu dan tidak dibayar," tuturnya.

Langkah tersebut dikatakan Bambang, agar industri perhotelan tetap bertahan di tengah anjloknya tingkat hunian.

"Berbagai cara dilakukan sejumlah hotel untuk mengurangi pengeluaran," jelasnya.

Ditambahkannya, PHRI juga mendorong pemerintah untuk meringankan biaya listrik.

"Hingga kini belum ada kepastian mengenai keringanan biaya listrik, kami juga menunggu dan berharap pemetintah mengeluarkan kebinjakan itu," tambahnya. (bud)

Masih Ingat Driver Ojol Ditipu Penumpang Setelah Antar Sejauh 230 Km? Begini Nasibnya Sekarang

Judi Togel Perparah Dampak Ekonomi Virus Corona di Pati, DPRD : Pihak Berwajib Kasih Tahu Bandarnya

Pemkab Karanganyar Luncurkan Website untuk Update Sebaran Pemudik yang Pulang Lebih Awal

Bulog Pastikan Persedian Beras di Pantura Barat Jawa Tengah Aman Selama 6 Bulan ke Depan

Berita Terkini