Virus Corona Jateng

Debitur di Jateng yang Terdampak Virus Corona Capai 47.663 dengan Total Kredit Rp 11,03 triliun

Penulis: budi susanto
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat konferensi pers tanggapi hasil rapid tes corona, Selasa (7/4/2020).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta kebijakan relaksasi terkait keringan kredit disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat.

Hal itu dijelaskan Ganjar lewat video yang diunggah Selasa (7/4) pagi dalam akun Instagramnya, di mana pandemik Covid-19 membuat kegiatan ekonomi warga terhenti dan banyak warga kesulitan dalam membayar angsuran kredit di bank ataupun leasing.

Ganjar juga menjelaskan, hingga 3 April ia menerima laporan, debitur di Jateng yang terdampak mencapai 47.663 dengan total kredit 11,03 triliun rupiah.

Takut karena Yakin Terinfeksi Virus Corona, Robbie Williams: Saya Akhirnya Berlutut dan Berdoa

Pengakuan Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona: Ketika Ambulans Tiba, Jantung Berdegub Cepat

Temuan Para Ilmuwan Terbaru Ada 5 Kelemahan Virus Corona dan Karakteristiknya

2,5 Tahun Gaji Disumbangkan Tangani Virus Corona, Wabup Cilacap : Alhamdulillah Istri juga Ridho

Dari total tersebut sudah ada 10.049 debitur yang telah mengajukan restrukturisasi dengan total kredit 3,7 triliun rupiah.

Ia menyebutkan bagi masyarakat yang belum mengajukan keringanan, bisa segera mengajukan ke bank ataupun lesing secara online maupun mendatangi kantornya.

Usai mengajukan keringanan bank dan leasing akan melakukan penilaian terhadap kondisi nasabah, apakah berat, sedang, atau ringan.

Turut dijelaskannya keringanan yang akan diberikan berupa penundaan kewajiban pembayaran angsuran ataupun pengurangan jumlah angsuran.

Seruan mengenai keringanan kredit yang bisa diakses masyarakat itu nenjadi angin segar untuk para debitur yang kesulitan membayar angsuran karena imbas Covid-19.

Joko Santoso (34) yang bekerja menjadi drover Ojol satu di antaranya, mendengar seruan keringanan kredit itu, ia bernecana akan mendatangi perusahaan pembiayaan tempat ia mengambil kredit seoeda motor.

"Informasi keringanan kredit dari kemarin masih simpangsiur dan belum jelas arahnya.

Namun karena Gubernur juga menyerukan hal itu saya sedikit lega, mungkin sore ini saya akan mendatangi leasing temoat saya kredit sepeda motor," paparnya kepada Tribunjateng.com di Jalan Abdul Rahman Saleh, Semarang Barat, Selasa (7/4/2020) siang.

Permohonan keringanan yang akan di ajukan Joko, didasari karena sepinya penumpang di tengah pandemi Covid-19.

"Karena virus corona tidak ada penumpang, padahal pekerjaan ini jadi satu-satunya pekerjaan saya untuk mencukupi keluarga kalau order sepi saya juga bingung untuk mencicil sepeda motor.

Semoga saja permohonan keringanan yang akan saya ajukan bisa diterima pihak leasing," ucapnya.

Realisasi keringanan kredit juga ditunggu-tunggu di industri perhotelan, karena banyak karyawan masih memiliki tanggungan hutang ke bank maupun cicilan sepeda motor di leasing.

"Realisasi keringanan itu juga audah disampaikan oleh Persatuan Hotel dan Restoran Indoneisa (PHRI) karena banyak pekerja hotel masih memiliki angsuran hutang ke bank maupun cicilan sepeda motor," kata Sekertasir Organisasi Indonesian Hotel General Manager (IHGM) DPD Jawa Tengah Heri Kristanto.

Ditambahkannya, adanya keringanan kredit akan membantu pekerja hotel di tengah situasi sulit.

"Industri perhotelan semakin terpuruk, dan banyak karyawan di rumahkan.

Semoga saja kebijakan keringanan busa sedikit membantu para pekerja perhotelan," tambahnya. (bud)

Dampak Virus Corona di Jateng, PHRI : Perhotelan Makin Memburuk, Mau Tak Mau Karyawan Dirumahkan

Nasib Pekerja Part Time di Tengah Wabah Virus Corona : Karyawan Tetap Saja Dirumahkan Apalagi Kami

Masih Ingat Driver Ojol Ditipu Penumpang Setelah Antar Sejauh 230 Km? Begini Nasibnya Sekarang

DPRD Salatiga Minta PDAM Kota Salatiga Bebaskan Tagihan Air Bagi Warga Terdampak Virus Corona

Berita Terkini