Virus Corona Jateng
Nasib Pekerja Part Time di Tengah Wabah Virus Corona : Karyawan Tetap Saja Dirumahkan Apalagi Kami
Terus memburuknya industri perhotelan karena wabah virus corona atau Covid-19 memaksa sejumlah hotel merumahkan sementara karyawannya.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Terus memburuknya industri perhotelan karena wabah virus corona atau Covid-19 memaksa sejumlah hotel merumahkan sementara karyawannya.
Hal itu dilakukan untuk menekan pengeluran agar industri perhotelan tetap bertahan.
Tak sampai disitu, bahkan beberapa hotel hanya membayar separuh gaji karyawannya karena anjloknya okupansi.
• Pengakuan Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona: Ketika Ambulans Tiba, Jantung Berdegub Cepat
• Masih Ingat Driver Ojol Ditipu Penumpang Setelah Antar Sejauh 230 Km? Begini Nasibnya Sekarang
• Bisnisnya Kena Imbas Virus Corona, Daniel Mananta: Mungkin Masih Bisa Nafas 6 Bulan ke Depan
• Temuan Para Ilmuwan Terbaru Ada 5 Kelemahan Virus Corona dan Karakteristiknya
Keputusan dari sejumlah hotel itu mau tak mau harus diterima para pekerja, termasuk pekerja part time.
Aris satu di antaranya, yang baru bekerja kurang dari dari tiga bulan di salah satu hotel yang ada di Kota Semarang.
Sembari menatap layar telepon gengamnya, lelaki asal Tegal yang belum genap 21 tahun itu mengatakan, satu pekan lebih tak mendapatkan penghasilan.
"Pekerja part time seperti saya juga terkena imbas Covid-19, karena tempat saya bekerja merumahkan karyawannya," katanya kepada Tribunjateng.com, di salah satu rumah kos yang ada di Semarang Barat, Selasa (7/4/2020).
Aris menuturkan Januari lalu ia mencoba mengadu nasib ke Semarang dan bekerja bekerja part time di hotel.
"Berharap bisa mencari nafkah malah kondisinya begini, karyawan tetap saja di rumahkan apalagi saya yang hanya pekerja part time yang hanya dibayar harian setiap kali hotel membutuhkan," ucapnya.
Seolah kebingungan mencari cara untuk menambal biaya hidup, Aris berujar ingin mencari pinjaman uang untuk pulang kampung.
"Cicilan sepeda motor, dan biaya kos tetap harus dibayar, padahal tidak ada kerjaan.
Lebih baik saya cari pinjaman untuk pulang ke Tegal, entah di kampung nanti mau apa," tambah Aris sembari duduk di kursi kayu depan tempat tinggal sementarnya. (bud)
• Pemkab Karanganyar Kebut Pendataan Karyawan yang Dirumahkan dan PHK karena Virus Corona
• UPDATE Harga Gula Pasir di Kab Tegal di Tengah Wabah Virus Corona, Ada yang Jual Rp 20 Ribu per Kg
• Dampak Virus Corona, Dispernaker Sebut Puluhan Karyawan di Kota Salatiga Dirumahkan Tanpa Dibayar
• 15 Ribu Paket Sembako Disiapkan Pemkot Salatiga untuk Warga Terdampak Wabah Virus Corona