Berita Regional

Tak Kalah Mematikan dari Tawon Ndas Vespa, Lebah Asia Raksasa Membunuh dengan Sekali Sengatan

Editor: galih permadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

lebah asia raksasa

Tak Kalah Mematikan dari Tawon Ndas Vespa, Lebah Asia Raksasa Membunuh dengan Sekali Sengatan

TRIBUNJATENG.COM - Ternyata tak hanya Tawon ndas yang mengerikan, ada juga Lebah Asia Raksasa.

 Inggris bersiap-siap untuk invasi lebah besar Asia dengan satu sengatan yang cukup untuk membunuh.

Dikutip Mirror, Ini akan menghabiskan biaya jutaan dolar untuk menyingkirkan serangga yang bisa berukuran hingga 2 inci atau sekitar 5 sentimeter yang mematikan itu karena suhu terus meningkat.

Ganjar Angkat Bicara Soal Penolakan Pemakaman Perawat Korban Corona di Suwakul Kabupaten Semarang

Siswa SMP Pati Tergeletak di Alun-alun Demak, Dikira Korban Corona, Ternyata Pingsan Kelaparan

Viral Suami Dilabrak Istri Gegara Mandi dengan Si Rambut Panjang, Malah Cengengesan

Aksi Nekat Sopir Truk Evakuasi Mandiri di Tanjakan Silayur Semarang, Warga: Gila Tuh!

Kedatangan mereka juga akan berdampak buruk pada populasi lebah yang sudah berkurang.

Sekarang para ahli sekali lagi memperingatkan tentang apa yang akan terjadi dengan penelitian yang menunjukkan bahwa mereka dapat menelan biaya £7,6 juta.

Lebah Asia mirip dengan lebah Eropa tetapi mereka bukan asli dari Inggris.

Mereka adalah serangga besar, berasal dari Asia Tenggara, yang memangsa makhluk kecil, terutama tawon.

Hanya satu sengatan sudah cukup untuk membunuh seseorang yang alergi terhadap racun mereka.

Mereka secara tidak sengaja datang ke Prancis dari Cina pada tahun 2004 dan sejak itu menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa.

Para ahli memperkirakan lebah Asia menjajah sebagian besar Perancis dengan kecepatan 60 hingga 80 kilometer per tahun.

Dan spesies ini dengan cepat telah menyerang negara-negara lain termasuk Spanyol pada 2010, Portugal dan Belgia pada 2011, Italia pada 2012 dan Jerman pada 2014.

Hornet invasif berhasil sampai ke Inggris pada tahun 2016.

Ilmuwan Prancis telah mengevaluasi perkiraan biaya invasi ke Eropa.

"Pada 2006, hanya dua tahun setelah lebah itu pertama kali diamati di Prancis, tiga departemen sudah diserang dan biaya kerusakan sarang diperkirakan mencapai 408.000 euro,” kata Profesor Franck Courchamp.

Halaman
12

Berita Terkini