Virus Corona Jateng
Warganya Tolak Pemakaman Perawat Korban Corona, Pak RT di Ungaran Ini Menangis: Saya Minta Maaf
"Mereka kepanikan, karena banyak mobil. Saya sudah tidak masalah, tetapi warga punya pendapat mereka sendiri," katanya
Penulis: akbar hari mukti | Editor: muslimah
Warganya Tolak Pemakaman Perawat Korban Corona, Pak RT di Ungaran Ini sebut sempat menangis
Ia akhirnya bertemu perwakilan perawat
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Ketua RT 6 Dusun Suwakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Purbo, mengaku sempat menangis saat warganya menolak adanya pemakaman perawat meninggal karena corona di TPU di wilayahnya.
Namun, menurutnya penolakan itu merupakan aspirasi warga yang tak bisa ia bantah.
"Mereka meminta untuk tak dimakamkan di sini.
• Hormati Perawat RSUP Kariadi yang Meninggal karena Corona, Anggota PPNI Jateng Kenakan Pita Hitam
• Benarkah Jika Merapi Meletus Abunya Akan Mematikan Virus Corona? Ini Penjelasan Pakar Gunung Berapi
• Ganjar Pranowo Lega Lihat Data Arus Mudik Terbaru ke Jateng: Saya Ucapkan Terima Kasih
• Promo Superindo 9-12 April 2020, Banyak Diskon di Akhir Pekan Cuma 3 Hari, Ini Daftarnya
Karena saya ketua RT, maka saya punya tanggung jawab moral untuk warga di RT saya," jelas Purbo saat menemui Ketua DPW PPNI Jateng, Edy Wuryanto, di Kabupaten Semarang, Jumat (10/4/2020).
Desakan itu membuat Purbo, mengaku pada akhirnya meneruskan aspirasi warganya ke petugas pemakaman.
"Mereka kepanikan, karena banyak mobil. Saya sudah tidak masalah, tetapi warga punya pendapat mereka sendiri," katanya.
Purbo mengaku tak sampai hati meneruskan aspirasi warganya.
Terlebih, sebenarnya perawat yang meninggal tersebut memiliki keluarga yang juga telah dimakamkan di TPU di wilayahnya.
"Meski bukan bagian dari warga kami, tetap harusnya dibolehkan," paparnya.
Maka di hadapan DPW PPNI Jateng, Purbo pun meminta maaf.
"Saya atas nama pribadi dan juga mewakili masyarakat saya, mohon maaf atas kejadian kemarin.
Saya juga meminta maaf kepada perawat seluruh Indonesia," jelasnya.
Adapun Ketua RW 8 dusun Suwakul, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Daniel Sugito, mengaku sempat ada mediasi antara Pemkab Semarang bersama warga terkait penolakan tersebut.