TRIBUNJATENG.COM, SAMARINDA - Perilaku Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona di Samarinda ini tidak patut dicontoh.
PDP corona ini menolak diisolasi, bahkan malah ngamuk dan melawan petugas pedis.
PDP corona bernisial N (52) ini memecahkan kaca jendela dan mendobrak pintu kamar isolasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (10/4/2020).
• Luhut Pandjaitan Terpukul Anaknya Menangis Lihat Dia Masuk Kamar: Uli Tidak Kenali Saya
• Siswa SMP Pati Tergeletak di Alun-alun Demak, Dikira Korban Corona, Ternyata Pingsan Kelaparan
• Pasien Positif Virus Corona Bohong saat Diperiksa, Akibatnya 76 Pegawai RSUD Purwodadi Harus Dites
• Update Corona 11 April di Indonesia: Pasien Sembuh Tambah Jadi 286 Orang, Total Ada 3.842 Kasus
• Balita PDP Corona Usia 11 Bulan Meninggal, Gugus Tugas Telusuri Riwayat Kontak
• Live Streaming Malam Paskah 2020 Sabtu Suci Keuskupan Agung Semarang Malam Ini Pukul 19.00 WIB
“Dia (pasien) juga mengancam perawat pakai pecahan kaca,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Samarinda, Osa Rafshodia, Sabtu (11/4/2020).
Dinilai mengancam keselamatan tenaga medis, pihak rumah sakit memanggil petugas Kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda untuk mengamankan situasi.
Setelah dibujuk, pasien ini akhirnya dapat ditenangkan.
Karena penolakan itu, pasien klaster Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa ini akhirnya dipulangkan.
Namun, pasien ini wajib mengisolasi diri di rumahnya.
“Dia kita berlakukan karantina wilayah selama 30 hari, dipulangkan tim dinkes bersama BPBD, Kepolisian,” ujar Osa.
Osa menjelaskan, pasien tersebut diisolasi di rumah sakit pada 8 April setelah dinyatakan hasil rapid testnya reaktif virus corona.
Petugas medis kemudian membawa pasien ini menuju RSUD Abdul Wahab Sjahranie guna mendapat perawatan medis.
Beberapa hari lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, berdasarkan data Kemenlu terdapat 907 WNI peserta Jamaah Tabligh berada di luar negeri.
Namun, ia meyakini, masih banyak peserta Jamaah Tabligh berada di luar negeri yang tidak tercatat di data Kemenlu.
"Jumlah WNI peserta Jamaah Tabligh yang saat ini berada di berbagai negara jumlahnya cukup banyak.
Yang ada di data Kemenlu terdapat 907 WNI Jamaah Tabligh.