LetusanĀ itu membawa abu hingga ke Eropa, menjadikan langit Eropa berwarna merah terang mulai November 1883 sampai Februari 1884.
Inspirasi Edvard Munch konon datang saat ia sedang jalan-jalan di Ljabrochaussen Road (kini Mosseveien Road) di kota pesisir Christiania.
Situs New York Times menyebutkan, Edvard Munch sedang berjalan-jalan sore dan menikmati matahari terbenam di Christinia antara akhir 1883 atau awal 1884.
Langit berwarna merah itulah yang menginspirasi Edvard Munch untuk membuat lukisan "The Scream".
Seniman tersebut membuat "The Scream" dalam empat versi.
Versi pertama berada di National Gallery, sementara versi kedua dan ketiga di Munch Museum.
Baik National Gallery maupun Munch Museum berada di Oslo, ibu kota Norwegia.
Versi terakhir (pastel, 1895) sudah dilelang pada 2012.
Kembali ke tragedi 1883, setelah aktif selama 121 hari sejak bulan Mei dan puncak ledakan tanggal 28 Agustus itu akhirnya semuanya menjadi tenang kembali.
Krakatau lenyap seperti ditelan bumi; hampir seluruh belahan utara pulau itu hilang.
Yang tinggal hanya batuan sepanjang 813 meter.
Di tempat itu terbentuk suatu kaldera raksasa yang berdiameter 7,4 km
Abu halus yang dilontarkan ke angkasa ditiup ke arah barat oleh angin dan keliling dunia dengan keccpatan 121 km tiap jamnya.
Setelah enam minggu, dalam bulan Oktober 1883 suatu sabuk debu dan abu halus menyebar sekitar bumi.
Hanya dua hari setelah letusan abu halus itu sudah meliputi benua Afrika dan lima belas hari kemudian telah mengitari bumi.