Virus Corona Jateng

Virus Corona Jateng: Bagaimana Hasil Tes 16 Karyawan Pabrik Kecap Kabupaten Tegal?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

16 karyawan pabrik kecap di Penusupan yang sedang menjalani karantina komunal di eks Gedung Puskesmas Penusupan Kabupaten Tegal, Rabu (15/4/2020).

Menurut Andini, tim medis telah melakukan tes swab dan mengirimkan ke laboratorium di Salatiga untuk diketahui hasilnya. Saat ini, kondisi pasien dipastikan stabil.

"Tim medis terus melakukan pengawasan ketat pada pasien mengingat pasien memiliki penyakit penyerta. Puskesmas juga melakukan tracing contact pasien," ujar dia.

Disamping penambahan kasus, Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus juga mendapatkan informasi hasil negatif dari swab ulang pada pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD dr Loekmono Hadi.

"Dengan hasil tersebut, satu pasien Covid-19 di Kudus dinyatakan sembuh. Sehingga, dokter mengizinkan yang bersangkutan pulang," kata dia.
Hingga kemarin, ada 12 orang tanpa gejala (OTG) di Kudus, 157 orang dalam pemantauan (ODP), dan 80 PDP.

"Dari jumlah PDP tersebut, yang masih dalam perawatan 27 orang, dirujuk dua orang, meninggal 15 orang, serta PDP pulang 36 orang," jelasnya.

Sedangkan kasus konfirm positif Covid-19 sebanyak delapan orang, dengan rincian empat orang dirawat, dua meninggal, dan dua orang dinyatakan sembuh. 

Pemkot Pekalongan Belum Pikirkan PSBB

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Pekalongan belum berencana mengajukan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pemerintah pusat.

Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid seusai membagikan masker di Kota Pekalongan, Selasa (14/4) malam.

"Sampai hari ini, kami belum mengarah untuk menerapkan PSBB," katanya.

Menurutnya, PSBB perlu disertai koordinasi antara pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten di sekitar Kota Pekalongan.

"Perkembangan saat ini masih dinamis. Mudah-mudahan, Kota Pekalongan, dengan kesadaran masyarakatnya dan aktifnya pemerintah daerah serta Forkompinda ini, masih bisa mencegah penyebaran virus corona masuk ke Kota Pekalongan," ujar Aaf, panggilan akrabnya.

Meski begitu, Aaf mewaspadai gelombang pemudik yang akan datang ke Kota Pekalongan. Diperkirakan, puncak pemudik terjadi saat puasa dan menjelang Lebaran.

"Masih ada 7.000 perantau asal Kota Pekalongan yang bertahan di kota-kota besar. Ini perlu diwaspadai dan Pemkot akan terus menyosialisasikan terkait pencegahan virus corona," ungkapnya. Data yang dia terima, hingga Selasa (14/4), ada sekitar 5.000 pemudik yang telah datang di Kota Pekalongan.

Pihaknya juga akan meningkatkan pembagian masker bagi masyarakat guna mencegah penularan corona. Dia berharap, cara ini dapat mendorong warga terbiasa memakai masker saat berkegiatan di luar rumah. (dro/dta/raf))

WAWANCARA KHUSUS dengan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta setelah Jakarta Terapkan PSBB

Merasa Lelah Difitnah Dijadikan Alasan Teddy Tunjuk 10 Lawyer untuk Urusi Warisan Lina Jubaedah

3 Minggu Sembunyi di Rumah, Rachel Masih Bisa Terpapar Virus Corona, Bagaimana Bisa?

Berita Terkini