Mereka berfokus pada teknik dan kualitas, menciptakan budaya daging wagyu yang mewah seperti yang kita ketahui sekarang.
Teknik khusus para peternak sapi penghasil wagyu
Teknik khusus yang diaplikasikan oleh para peternak pada sapi penghasil wagyu juga jadi pembeda wagyu dengan sapi jenis lainnya.
Kamu mungkin pernah mendengar berbagai cerita soal bagaimana para peternak daging wagyu bahkan memberi pijatan pada sapi dan bahkan memberikan bir untuk ternak mereka.
Makanan penuh nutrisi dan berkualitas tinggi serta lingkungan yang bebas dari stres sangat dibutuhkan untuk menghasilkan wagyu yang punya marbling bagus dengan rasa yang juga enak.
Dilansir dari CNN, di peternakan wagyu yang dimiliki sepasang suami istri Martine Chapman dan Mohsin Altajir, sapi diberi makanan khusus untuk memastikan mereka bahagia sehingga bisa menghasilkan daging yang terasa nikmat.
Mereka memberikan rumput laut dan omega 3 untuk para sapi tersebut.
Selain itu, mereka juga memotong jerami yang juga jadi makanan para sapi jadi potongan dengan panjang yang khusus sehingga sapi itu tidak perlu mengunyah terlalu lama.
Selain itu, mereka juga mengatur secara khusus pencahayaan di kandang sapi untuk mempengaruhi mood sapi agar terus baik
Mereka juga mempertimbangkan memainkan musik untuk membuat sapi merasa santai.
Chapman bahkan sering menyisir bulu mereka.
Tak itu saja, mereka juga memberi makan sapi penghasil wagyu itu dengan konsentrat rendah energi yang khusus seharga 1.500 dolar Amerika atau sekitar Rp 23 juta per sapi per tahun.
Tidak murah, bukan?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Wagyu? Sejarah Daging Mahal Khas Jepang dan Bagaimana Sapi Dipelihara"