TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Di berbagai wilayah banyak eks napi program asimilasi kembali berulah.
Mereka kembali melakukan kejahatan seperti mengedarkan narkoba hingga mencuri sepeda motor.
Bahkan ada yang melakukan aksinya hanya berselang beberapa hari setelah dibebaskan.
• Maia Estianty dan Irwan Mussry Tak Ingin Punya Anak, Sepakat Menikmati Masa Tua
• Perempuan Tergeletak di Pinggir Jalan di Cilacap yang Dievakuasi Ternyata Alami Gangguan Jiwa
• Positif Corona, Pensiunan di Semarang Ini Naik Motor ke Tempat Karantina, Warga 1 Gang Diisolasi
• Liverpool Bernafas Lega, Ini Kesepakatan Klub Peserta Liga Inggris soal Masa Depan Kompetisi
Kali ini, seorang eks narapidana yang dilepaskan karena program asimilasi Covid-19 berinisial AR (42) ditembak mati polisi karena kembali beraksi di Jalan R E Martadinata, kemarin, Sabtu (18/4/2020).
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, penembakan itu berawal saat AR bersama rekannya, JN menodong seorang wanita di sebuah angkot di kawasan Tanjung Priok.
"Pada hari Minggu tanggal (12/4/2020), sekitar pukul 20.00 WIB di dalam angkot M15 itu telah terjadi pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh dua tersangka.
Pada saat melakukan aksinya tersangka sempat melukai korban," kata Budhi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (19/4/2020).
Saat itu, kedua tersangka sempat membawa lari barang-barang korban dan berniat kabur.
Namun, korban meneriaki para tersangka sehingga ia dikejar warga.
Kebetulan, di sekitar lokasi sedang ada anggota Tim Tiger yang sedang berpatroli sehingga berhasil menangkap JN.
Namun, waktu itu AR bisa melarikan diri.
Polisi kemudian berusaha mencari keberadaan AR dari keterangan JN.
"Ternyata saat itu JN mencoba untuk kabur juga sehingga kami lakukan tindakan terukur untuk melumpuhkan terhadap pelaku JN yaitu ditembak kakinya," ucap Budhi.
Selang beberapa hari, tepatnya kemarin, polisi menemukan jejak AR.
Akan tetapi penangkapan tak berjalan mulus.