TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Video penganiayaan yang menimpa tukang becak di Museum Keris Solo viral di media sosial.
Akibatnya, kini tiga satpam pelaku penganiayaan harus menjalani proses hukum di Mapolresta Surakarta.
"(Pelaku) sudah kami amankan.
Masih kami periksa.
Langkah ke depan tunggu dari penyidik," kata Kapolresta Surakarta Kombes Pol Andy Rifai, Senin (20/4/2020).
• Kisah di Balik Foto Staf Medis Israel Ibadah Bersama Hadap Kiblat Berlawanan, Dapat Ribuan Komentar
• Ibu Rumah Tangga Asal Solo Ditangkap di Wonogiri karena Bawa Narkoba
• Bukan Tak Mau Menerapkan PSBB di Semarang, Ini Satu Hal yang Mengganjal Pikiran Wali Kota Hendi
• Perwira Polisi Tamatan Akpol 2019 Ditahan 21 Hari Plus Penundaan Pangkat Usai Pukul 3 Bintara
Andy menjelaskan, pihaknya menerima laporan terkait kejadian tersebut kemarin.
Saat ini pihaknya telah memeriksa tiga satpam untuk dimintai keterangan.
Sementara Kasatreskrim Polresta Surakarta, AKP Purbo Adjar Waskito mengatakan, tiga pelaku tersebut saat ini masih berstatus terlapor.
Ketiganya yakni berinisial S, Y, dan F.
"Kami sudah melakukan langkah untuk ketiga pelaku.
Sudah kami amankan, kami mintai keterangan.
Semuanya warga Solo," ujar Purbo.
Dari pemeriksaan yang pihaknya lakukan, Purbo menjelaskan, kronologi kejadian tersebut lantaran pria yang bekerja sebagai pengayuh becak tersebut masuk ke area museum dengan melompati pagar.
Karena tahu ada orang masuk, akhirnya ketiga satpam menegur aksi pria tersebut.
"Aksi tukang becak itu diketahui oleh ketiga satpam itu, ketika ditegur, keterangan dari pelaku bahwa tukang becak itu tidak menggubris.