Berita Semarang

Peringati Hari Kartini, Unika Soegijapranata Luncurkan Buku Surat Kartini Masa Kini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peluncuran Buku Surat Kartini Masa Kini-Catatan Para Ibu Multi Peran di Unika Soegijapranata, Selasa (21/4/2020).

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Unika Soegijapranata meluncurkan buku berjudul Surat Kartini Masa Kini-Catatan Para Ibu Multi Peran di ruang LPPM gedung Mikael Lantai 4, Selasa (21/4/2020).

Launching buku tersebut dilakukan sebagai peringatan perjuangan emansipasi wanita melalui perayaan Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April.

Peringatan tersebut muncul sejak tanggal 2 Mei 1964, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964 yang dikeluarkan oleh Presiden  Soekarno, yang menetapkan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Ganjar Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB: Jika Diterapkan Demak dan Kendal Menyesuaikan

Anak Nia Ramadhani Selalu Mengadu ke Kakeknya Setiap Kena Marah, Ardi Bakrie Sebal

Teringat Pesan Kartini, Ahok: Percayalah Bahwa Masa Sulit Ini Akan Segera Berlalu

Suami Pulang ke Boyolali dari Berlayar, Piknik Pacitan dan Semarang, Istri Dinyatakan Positif Corona

Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi juga turut serta dalam memberikan dukung terhadap launching buku yang dilakasanakan secara daring tersebut.

Penggagas sekaligus editor buku Surat Kartini Masa Kini, Dr Heny Hartono menyampaikan sekilas latar belakang penyusunan buku tersebut.

“Buku ini merupakan kumpulan pengalaman-pengalaman otentik para Ibu yang berkarya di Unika Soegijapranata. Hal itu baik yang bekerja sebagai administrasi atau tenaga kependidikan maupun dosen. Pengalaman mereka itu ditulis dalam bentuk surat dan ditujukan kepada berbagai pihak, mulai kepada anak, suami, bapak, bahkan kepada publik,” ucap Heny kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/4/2020).

Henny menyampaikan, dalam buku ini juga digambarkan bagaimana para Ibu ini berjuang sedemikian sehingga semua perannya bisa dijalankan dengan baik.

“Pada gagasan awal buku ini dibuat, sebenarnya saya tidak menyangka jika teman-teman begitu antusias menyambut. Sampai akhirnya harus saya stop karena cukup banyak yang sudah masuk. Ada sekitar 42 artikel dan dituliskan oleh 40 orang," tutur Henny.

Dia menyampaikan, Wakil Walikota Semarang dan Ketua Tim Penggerak PKK juga menyambut secara antusias dan sangat mengapresiasi terhadap apa yang telah dilakukan.

Dia berharapa, buku ini dapat menginspirasi para ibu yang lain dan menjadi warisan berharga bagi generasi yang akan datang.

"Hal lain, buku ini disusun tatkala pandemi covid-19 melanda Kota Semarang, sehingga sebagian kisah-kisah yang ditulis oleh para ibu ini juga mengisahkan bagaimana pergumulan para ibu ditengah-tengah situasi seperti ini. Bagaimana ibu-ibu itu menemukan kembali suasana keluarga yang indah ketika diberi waktu lebih banyak untuk bisa berkumpul bersama keluarga," ucapnya.

Dia menambahkan, disamping itu para ibu juga harus berjuang menjalankan tugasnya di tengah pandemi covid-19.

Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, perlunya pengembangan peran pada perempuan supaya terjadi keseimbangan antara kehidupan pribadi, keluarga, dan pekerjaan.

“Pengelolaan berbagai peran yang baik dapat membawa perempuan menuju produktivitas, kesuksesan, dan kebahagiaan diri. Semoga buku ini dapat menjadi awal inspirasi dan pembangkit semangat perempuan-perempuan Indonesia untuk tetap menjalankan tanggung jawab multi perannya,” ucap Wakil Walikota Semarang itu seperti disampaikan oleh Henny.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi juga memberikan pesan dalam peluncuran buku ini.

Halaman
12

Berita Terkini